Wilayah Natuna
TRANSKEPRI.COM.RANAI- Perusahaan minyak dan gas (migas), Conrad Petroleum Ltd mengklaim telah menemukan satu ladang gas besar di Cekungan Natuna Barat, yaitu lapangan gas Mako. Mengutip laman Offshore Engineer, Conrad menyelesaikan pengeboran di lapangan gas Mako pada akhir 2019.
Kemudian dilanjutkan dengan tinjauan lapangan yang komprehensif hingga selesai pada April 2020. Tinjauan tersebut mencakup semua aspek subsurface dan surface, serta pengembangan lapangan.
Hasilnya, perusahaan migas asal Singapura itu menemukan volume sumber daya lebih tinggi dari prediksi sebelumnya. Selain itu, mereka juga menemukan potensi produksi harian lebih tinggi untuk dry gas berkualitas tinggi.
Atas temuan itu, Conrad melibatkan Gaffney Cline and Associates (GCA) guna menyelesaikan audit sumber daya independen pada lapangan gas Mako. Hasil audit GCA yang dirilis pada 22 Mei 2020, mengkonfirmasi estimasi sumber daya internal Conrad itu, sekaligus menyatakan terdapat peningkatan signifikan untuk lapangan gas Mako dibandingkan dengan audit mereka sebelumnya pada Januari 2019.
Estimasi sumber daya 2C (kontingen) yang dapat dipulihkan (recoverable) meningkat 79 persen menjadi 495 Bcf dibandingkan dengan hasil audit 2019. Lalu, sumber daya 3C (kontingen) meningkat sekitar 108 persen dibandingkan dengan audit 2019.
Dengan hasil audit tersebut, Conrad mengklaim lapangan gas Mako menjadi salah satu ladang gas terbesar yang pernah ditemukan di Cekungan Natuna Barat. Sejauh ini, lapangan gas Mako merupakan sumber daya terbesar yang pernah dikembangkan di daerah terdekat.
CEO Conrad Petroleum Ltd Miltos Xynogalas mengatakan hasil audit GCA sangat memuaskan. "Tidak hanya karena mereka mengkonfirmasi sumber daya besar dari lapangan Mako, tetapi juga karena mereka mendukung pekerjaan teknis berkualitas tinggi yang dilakukan oleh Conrad. Selama tiga tahun terakhir, kami mengebor tiga sumur yang sukses dan melakukan berbagai studi teknis yang ketat," katanya.
Sementara itu, Executive Chairman Conrad David Johnson mengatakan lapangan gas Mako memiliki potensi untuk mengirimkan gas domestik sesuai harapan pemerintah Indonesia. Tak hanya itu, Mako diyakini mampu memenuhi kebutuhan gas pipa dari pasar Singapura.
"Kami menantikan pengembangan pasar domestik Indonesia untuk gas Natuna Barat dan bersemangat untuk bekerja dengan Singapura untuk memperluas kemitraan yang bermanfaat antara produsen Natuna Barat yang berbasis di Indonesia dan pengguna gas yang berbasis di Singapura," ucapnya.(tm
)