Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam, Syamsul Paloh
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam, Syamsul Paloh, mengingatkan Wali Kota Batam, HM Rudi, selaku ketua gugus percepatan penanganan covid-19, terkait rencana Kota Batam menerapkan tatanan hidup normal baru (new normal), mulai 15 Juni mendatang.
Menurut Syamsul, sebelum diterapkannya kehidupan new normal, seharusnya pemerintah daerah dapat memberikan parameter yang jelas dan terukur terkait langkah yang telah dilakukan serta pencapaian yang telah diraih dalam beberapa bulan terakhir.
"Prinsipnya Kadin Batam mendukung langkah yang dilakukan pemerintah. Tapi tentunya sebelum diterapkan opsi new normal, kita meminta agar pemerintah memiliki parameter yang jelas, terukur serta dapat memberikan jaminan bahwa standar kesehatan dan tatanan kehidupan masyarakat sudah berjalan dengan baik dan benar," ujar Syamsul.
Saat ini kata Syamsul, semua pihak dapat melihat, tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan standar hidup sehat belum berjalan dengan baik. Kemudian korban corona terus bertambah, sehingga sekarang belum saatnya Batam menerapkan kehidupan new normal, "ujar Syamsul.
Diakui Syamsul, bahwa penerapan new normal memiliki orientasi ekonomis, dengan harapan ekonomi kembali pulih, pariwisata akan kembali bangkit, namun jika tidak dilandasi dengan indikator yang terukur, justru kebijakan new normal akan menjadi kontraproduktif.
"Jadi sekali lagi saya katakan penerapan new normal perlu lndikator yang lebih jelas. Misal, ketika jumlah kematian nol atau kurva penderita positif menurun maka new normal baru bisa diberlakukan," tegas Syamsul.
Menyikapi hal ini, Syamsul meminta agar Walikota Batam beserta jajaran terkait, benar-benar mengkaji penerapan new normal ini secara cermat dan akurat, karena katanya, jika pemberlakuannya dipaksakan, dan semata bermotif ekonomis, siapa yang bertanggungjawab jika nanti korban corona di Batam bakal bertambah banyak.
Disinggung perihal kehidupan new normal juga akan menyasar ke dunia pendidikan, Syamsul sekali lagi meminta kepada plt Gubernur Kepri serta Walikota Batam tidak gegabah dan tergesa-gesa untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Harus betul-betul dikaji. Kalau mau di buka harus dengan amat hati-hati untuk bisa dilihat case-nya di setiap daerah itu. Memulai kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat berpotensi terjadinya penularan," ujar Syamsul.
Hal itu karena para siswa, khususnya tingkat SD dan SMP masih sangat rentan terpapar Covid-19. Ditambah juga dengan banyaknya interaksi, baik sesama murid maupun dengan guru saat berada di lingkup sekolah.
"Yang SD , SMP sangat rawan. Dari segi fisik masih vulnerable, dia masih membutuhkan bantuan-bantuan banyak orang dewasa". Perlu ada kajian dan kewaspadaan lebih mendalam untuk mengantisipasi banyaknya kegiatan yang berpotensi terjadinya penularan di sekolah.
"Menurut saya ini harus ekstra hati-hati dan jangan pertaruhkan masa depan anak-anak bangsa, yang akhirnya menjadi terpapar. Mereka harus kita lindungi," kata Syamsul. (009).