Pesawat Garuda Indonesia
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Hampir 70% pesawat maskapai pelat merah Garuda Indonesia terpaksa dikandangkan. Kebijakan ini diambil karena banyak rute yang berkurang penerbangannya gara-gara merebaknya Corona.
"Dalam masa COVID ini kita banyak melakukan grounded pesawat karena rute berkurang, flight berkurang, jadi beberapa pesawat kita grounded," kata Director of Maintenance Garuda Indonesia Rahmat Hanafi melalui Instagram @garuda.indonesia seperti dikutip detikcom, Minggu (24/5/2020).
Meski demikian, pesawat yang dikandangkan ini tidak dibiarkan begitu saja. Pesawat tetap dirawat agar layak terbang.
Jelasnya, untuk layak terbang manajemen Garuda melakukan perawatan yang disebut prolog inspection sesuai dengan manual perawatan masing-masing pesawat.
Sebutnya, hal yang dilakukan dalam prolog inspection antara lain menutup mesin dengan pelindung. Hal itu dilakukan agar tidak ada partikel masuk ke mesin. Kemudian, kabin pesawat pun juga dirawat dan dibersihkan dalam prolog inspection.
"Beberapa hari biasanya 14 hari kita buka lagi agar udara mengalir, kalau misalnya pesawat lama digrounded atau prolog apa yang ada seat cushion ataupun seat cover kita akan copot kemudian seatnya dibersihkan," papar Rahmat.
"Kemudian yang kita copot dimasukkan ke shop akan dibersihkan dan disimpan dalam kondisi yang membuat seat yang serviceable atau kondisi bagus," tambahnya.
Rahmat menambahkan, sebelum pesawat kembali terbang pun mesti dicek 2 hingga 3 hari sebelumnya. Hal itu untuk memastikan pesawat aman.
"Walaupun begitu saat pesawat akan kita operasikan kita akan lakukan preparation untuk ready for flight jadi pesawat kita ambil storage 2 atau 3 hari sebelumnya. Kita cek semua baik mesinnya, kabinnya, sistemnya agar pesawat itu tetap aman dan pada saat dipakai kondisinya reliable sehingga tidak ada masalah saat dioperasikan," ujar Rahmat.(tm)