Menkeu Sri Mulyani
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Akibat virus corona membuat perekonomian Indonesia terancam. Berbagai industri terutama sektor riil sudah kena imbas pandemi tersebut, belum lagi daya beli masyarakat anjlok, badai PHK, dan sebagainya.
Untuk selamat dari kondisi ini, pemerintah dinilai perlu mencetak uang dan dibagikan ke masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT), seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS).
Namun, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hal tersebut tak mudah dilakukan di Indonesia. Ia mengatakan, jika tidak dihitung secara cermat bakal ada ancaman inflasi mengintai. Perlu dipikirkan pula supply and demand di pasar.
"Artinya kan ini orang menganggap persoalannya karena uang saja, sehingga ekonomi berhenti. Orang yang tadinya kerja, bisa belanja, perusahaan yang produksi barang bisa dapat revenue. Tapi sekarang ini orang di rumah, dia nggak belanja, terbatas, sehingga ekonomi berhenti," ujarnya saat berbincang dengan pimpinan media massa secara virtual, Kamis (23/4/2020) malam.
Ia mengatakan, pemerintah tengah berupaya mencegah sederet ancaman dari Corona seperti yang sudah disebutkan di atas dengan tetap menjalankan roda ekonomi.
"Karena kalau berhenti maka akan ada PHK masif. Makanya kita siapkan bansos, relaksasi, stimulus, dan kebijakan lain. Ini kita coba keroyok sama-sama (dengan lembaga lainnya-red.)," terang Sri Mulyani.(007)