Pria Pemilik 41 Isteri dan 156 Anak Meninggal Dunia

Kamis, 23 April 2020

Fransisco T Sabalo (foto:wolipop)

TRANSKEPRI.COM.LUANDA- Duka menyelimuti warga Luanda, Angola setelah salah satu tokoh masyarakatnya meninggal dunia. Mereka menangisi kepergian Francisco Tchikuteny Sabalo yang terkenal sebagai tokoh poligami di negara tersebut.

Dikabarkan VOA, Francisco mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 70 tahun, Selasa (19/4/2020), karena kanker prostat. Namun, jenazahnya baru dimakamkan lima hari kemudian atau pada Minggu.

Sekitar seribuan pelayat turut mengantar kepergian pria yang dijuluki "Pai Grande" atau "Big Dad" itu. Mereka tak mengindahkan imbaun pemerintah untuk melakukan social distancing demi memutus rantai wabah COVID-19 yang disebabkan virus Corona.

Francisco dikebumikan di kuburan keluarga di Giraul do Meio, atau oleh warga lokal dikenal sebagai Pulau Mungongo, yang terletak di selatan kota pelabuhan Namibe. Acara pemakaman diiringi tangisan dan nyanyian dari para pelayat. Tak peduli Corona, mereka saling berpelukan meratapi kepergian tokoh yang sangat disayangi tersebut.

Di mata para pengikutnya, Francisco merupakan sosok panutan. Seorang pelayat mengatakan dia adalah manusia yang 'komplit' karena mengutamakan keluarga dan pendidikan.

Francisco berjemaat di gereja New Ecclesiastic Order of Angola. Semasa hidupnya, ia aktif mendedikasikan diri untuk mengedukasi anak-anak yang kurang mampu. Ia pernah menjadi guru sukarela sekolah dasar selama lima tahun.

Ia juga dikenal karena kehidupan pribadinya sebagai pria yang berpoligami. Ketika tutup usia, ia meninggalkan 42 istri, 156 anak, 250 cucu dan 67 cicit. "Saya akan melakukan apapun demi menafkahi anak-anak," kata istri pertamanya, Eva Domingos Bartolomeu, yang berharap semua keluarganya tetap bersatu sepeninggalan Francisco.

Angola sendiri melarang poligami, tetapi masih dipraktikkan secara luas di negara yang mayoritas beragama Kristen itu.(tm)