Ilustrasi: Terkentut
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Ramai menjadi perbincangan bahwa kentut bisa menyebabkan penyebaran Covid-19.
Sebelumnya penyebaran Covid-19 yang telah dijelaskan oleh para ahli melalui droplet, atau cairan yang keluar dari hidung maupun mulut. Cairan yang keluar dan menempel pada benda-benda tersebut menjadi proses pertama penyebaran pandemi global ini.
Belakangan mulai bermunculan di media sosial dan menghebohkan warganet kentut juga bisa menyebabkan seseorang terinfeksi Covid-19.
Akun Facebook ‘Public Health Malaysia’ menjawab terkait hal tersebut, akun sosial media terkait dengan kesehatan Malaysia itu menjelaskan bahwa tidak benar kentut dapat menularkan Covid-19.
“Informasi terkini, banyaknya resiko penyebaran Covid-19 dari kentut, CDC Beijing telah menjawab bahwa infeksi tersebut bisa saja terjadi bila Anda menghirup kentut dalam jarak dekat dan individu tersebut melepaskan kentut dalam kuantitas sangat banyak dan tidak memakai celana,” tulisnya pada postingan.
Akun Facebook yang membahas terkait kesehatan itu menambahkan hal tersebut tidak terjadi bila Anda menjaga jarak aman dengan orang yang terinfeksi.
“Bila Anda memakai celana dan berada pada jarak aman melebihi 1 Meter, maka Anda tidak perlu khawatir akan penyebaran Covid-19 melalui kentut ini,” tambahnya.
Akun Facebook tersebut memberitahukan bahwa agar selamat dan bebas dari bau kentut, Anda harus menjaga jarak aman agar tidak terjangkit.
“Selalu utamakan menjaga jarak minimal 1 meter, agar Anda terselamatkan dari bau kentut serta kemungkinan terjangkit dari kentut,” tutupnya.
Cara penularan virus corona
Sebuah video simulasi menunjukkan awan partikel virus corona yang melintas di seberang lorong di supermarket.
Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya.
Kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan Kontaminasi tinja (jarang terjadi) Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui udara.
Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.
Bahkan, para peneliti menemukan bahwa virus itu bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu di udara dan menempel di permukaan benda, bergantung pada beberapa faktor, seperti panas dan kelembapan. (tm)