
Kegiatan Mengenal Intoleransi dan Cara Menghindarinya digelar di Lingkungan Sekolah di SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru, Jumat (28/11/2025) oleh mahasiswa Fakultas MIPA dan Kesehatan Prodi Farmasi Kelas III-D Angkatan 2024 Kelompok 4 UMRI. (ist)
TRANSKEPRI.COM.PEKANBARU- Upaya menanamkan nilai saling menghargai di lingkungan sekolah dilakukan melalui kegiatan sosialisasi bertema “Mengenal Intoleransi dan Cara Menghindarinya di Lingkungan Sekolah” di SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru, Jumat (28/11/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 09.40 WIB itu berlangsung hingga selesai dan berlokasi di Jalan Bangau Sakti, Jalan Mawar No. 98, Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.

Sosialisasi diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas MIPA dan Kesehatan Program Studi (Prodi) Farmasi Kelas III-D Angkatan 2024 Kelompok 4 dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Kegiatan ini merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Pancasila yang diampu Ilham Hudi, S.Pd., M.Pd., sekaligus bentuk pengabdian kepada masyarakat. Sebanyak 28 siswi SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias.
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan, dilanjutkan pemutaran video profil Universitas Muhammadiyah Riau sebagai pengenalan dunia perguruan tinggi. Selanjutnya, mahasiswa menyampaikan materi utama mengenai pengertian intoleransi, contoh perilaku intoleran yang kerap muncul di lingkungan sekolah, serta langkah-langkah sederhana untuk mencegahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Suasana semakin interaktif saat sesi kuis berlangsung. Para siswi aktif menjawab pertanyaan sebagai bentuk evaluasi pemahaman materi. Antusiasme peserta meningkat dengan adanya pembagian hadiah bagi siswi yang menjawab dengan tepat. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi refleksi bersama tentang pentingnya membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan saling menghargai.
Sejumlah peserta menyampaikan kesan positif atas pelaksanaan sosialisasi. Salah seorang siswi menilai kegiatan tersebut memberikan pemahaman baru mengenai pentingnya menghargai perbedaan di sekolah. Menurutnya, materi yang disampaikan membantu siswa memahami dampak negatif intoleransi terhadap hubungan pertemanan dan suasana belajar. Peserta lainnya menambahkan, penyampaian materi yang menarik membuat kegiatan mudah dipahami dan tidak membosankan.

Guru SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru, Emil Yasid Ilyas, S.Pd., mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai sosialisasi ini bermanfaat dalam membentuk karakter siswi agar memiliki sikap saling menghormati dan toleran terhadap perbedaan. Menurutnya, kegiatan semacam ini penting sebagai bagian dari pendidikan karakter dan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
Melalui sosialisasi ini, Emil berharap para siswi SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru semakin memahami makna toleransi serta mampu menghindari perilaku intoleran, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menunjukkan peran mahasiswa dalam mendukung penguatan pendidikan karakter melalui pengabdian kepada masyarakat. (*)