
Kadinkes Anambas, Yessy Ariessandy didampingi Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, Muswandar memaparkan hasil program layanan kesehatan bergerak, Jum’at, (12/12).
TRANSKEPRI.COM, ANAMBAS – Sebanyak 845 warga di desa-desa terpencil Kabupaten Kepulauan Anambas mendapatkan layanan pengobatan gratis melalui Program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB). Program ini digulirkan untuk memastikan masyarakat di wilayah sulit akses tetap memperoleh pelayanan kesehatan yang layak dan merata.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Anambas, Muswandar, menjelaskan bahwa pelaksanaan PKB kali ini diprioritaskan untuk tiga desa sangat terpencil yang berada jauh dari fasilitas kesehatan.
“Tiga lokasi itu adalah Desa Kiabu di Kecamatan Siantan Selatan, Desa Munjan di Kecamatan Siantan Timur, dan Desa Bayat di Kecamatan Siantan Utara,” ujar Muswandar, Jumat (12/12).
Lewat program PKB, masyarakat mendapatkan akses ke 14 jenis layanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan gula darah, golongan darah, kolesterol, asam urat, hingga layanan dokter umum dan dokter spesialis.
Adapun dokter spesialis yang diturunkan meliputi:
Selain itu, warga juga dapat melakukan skrining Tuberkulosis (TB) tanpa harus bepergian jauh ke fasilitas kesehatan.
Muswandar menyebut bahwa kehadiran dokter spesialis di wilayah sangat terpencil merupakan layanan yang jarang bisa dinikmati warga. Umumnya, pasien harus berangkat ke RSUD dengan biaya besar serta waktu tempuh yang panjang.
“Masyarakat sangat terbantu dengan kegiatan ini karena untuk berobat ke RSUD membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Anambas, Yessy Ariessandy, menegaskan bahwa PKB menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan pemerataan layanan kesehatan di wilayah kepulauan yang memiliki tantangan geografis berat.
“Permasalahan utama adalah akses terbatas, terutama bagi daerah terpencil dan sangat terpencil,” ujarnya.
Menurut Yessy, banyak desa tidak memiliki transportasi rutin. Warga harus menyewa transportasi laut dengan biaya mahal hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
Karena itu, Dinas Kesehatan menerapkan pendekatan layanan jemput bola, di mana tenaga medis langsung mendatangi warga di desa-desa terpencil. Cara ini dinilai jauh lebih efektif memastikan hak masyarakat terhadap layanan kesehatan tetap terpenuhi.
“Kita berikhtiar menjalankan program ini agar masyarakat terpencil tetap mendapatkan hak mereka atas layanan kesehatan,” tegas Yessy.
Tidak hanya pengobatan, PKB juga memberikan edukasi mengenai pencegahan penyakit dan pentingnya deteksi dini. Program ini diharapkan mampu menekan angka penyakit yang tidak tertangani akibat keterbatasan fasilitas kesehatan.
Pemerintah daerah menargetkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui pemerataan pelayanan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas.