
PLN Batam Bangun PLTGU Canggih 120 MW, Perkuat Batam Jadi Pusat Energi Industri Nasional
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA – Komitmen memperkuat ketahanan energi di kawasan industri Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) terus diwujudkan. PT PLN Batam, anak usaha PLN yang mengelola kelistrikan di wilayah Kepulauan Riau, resmi menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah perusahaan nasional untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam #1 berkapasitas 120 Megawatt (MW).
Proyek bernilai investasi Rp 3,35 triliun ini menjadi langkah besar dalam memperkuat sistem ketenagalistrikan BBK, sekaligus mendukung daya saing kawasan industri yang menjadi motor ekonomi di Indonesia bagian barat.
“PLTGU Batam #1 bukan sekadar proyek pembangkit, tetapi pondasi ketahanan energi bagi kawasan industri yang paling dinamis di Indonesia,” ujar Direktur Utama PLN Batam, Kwin Fo.
Proyek ini digarap melalui skema joint operation bersama tiga perusahaan nasional, yaitu PT PP (Persero) Tbk, PT Atamora Teknik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses (SPS). Penandatanganan kontrak pembangunan dilaksanakan di Kantor PLN Batam Unit Bisnis BES, Jakarta.
Kerja sama ini menegaskan semangat sinergi antara BUMN dan sektor swasta nasional dalam memperkuat infrastruktur energi strategis. Menurut Kwin Fo, PLN Batam berkomitmen membangun kemitraan profesional yang mampu mempercepat investasi energi bersih dan andal di masa depan.
“Kami bersyukur dapat menggandeng mitra nasional yang berintegritas dan berkompeten untuk membangun proyek strategis ini,” tambahnya.
Batam dan sekitarnya dikenal sebagai kawasan industri unggulan nasional dengan pertumbuhan pesat di sektor manufaktur, logistik, dan teknologi. Kebutuhan listrik yang terus meningkat menuntut adanya sistem energi yang stabil dan efisien.
Kehadiran PLTGU Batam #1 diharapkan menjadi tulang punggung baru sistem kelistrikan BBK, sekaligus memperkuat daya saing kawasan industri di tengah peningkatan permintaan energi.
“PLTGU Batam #1 akan menjadi penopang utama sistem tenaga listrik Batam dalam jangka panjang,” jelas Kwin Fo.
Selain untuk kebutuhan industri, proyek ini juga mendukung pengembangan sektor strategis seperti data center, pelabuhan logistik, dan kawasan ekonomi digital, sejalan dengan visi pemerintah mempercepat transformasi ekonomi berbasis teknologi.
Dengan total nilai investasi mencapai Rp 3,35 triliun, proyek PLTGU Batam #1 akan menjadi salah satu proyek energi terbesar di Kepulauan Riau dalam beberapa tahun terakhir. PLN Batam menargetkan pembangunan fisik selesai dalam tiga tahun dan dapat segera beroperasi penuh untuk memperkuat pasokan listrik di BBK.
PLTGU ini akan mengadopsi teknologi efisiensi tinggi dan beremisi rendah, sesuai arah kebijakan pemerintah menuju Net Zero Emission 2060. Sistemnya memanfaatkan kombinasi turbin gas dan turbin uap sehingga panas buang dari turbin gas digunakan kembali untuk menghasilkan listrik tambahan secara efisien.
Project Sponsor Konsorsium PP–Atamora–SPS, Doliano M. Siregar, menyampaikan apresiasi atas transparansi dan profesionalisme PLN Batam selama proses kerja sama berlangsung.
“Proyek ini mencerminkan kepercayaan dan profesionalisme industri nasional dalam membangun infrastruktur vital bagi negara,” kata Doliano.
Ia menambahkan, kolaborasi antara BUMN dan swasta ini menjadi bukti bahwa pembangunan energi nasional dapat dilakukan secara mandiri, transparan, dan berkelanjutan.
Tambahan kapasitas 120 MW dari PLTGU Batam #1 akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal dan regional. Sistem kelistrikan yang lebih andal akan menarik lebih banyak investor, terutama di sektor industri berorientasi ekspor dan teknologi.
Selain itu, proyek ini membantu mengurangi ketergantungan pada pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) yang berbiaya tinggi dan menghasilkan emisi besar. Langkah ini menjadi bagian dari strategi PLN Batam menuju sistem energi yang lebih bersih dan efisien.
Proyek PLTGU Batam #1 menjadi simbol nyata transformasi energi di Kepulauan Riau. Melalui kerja sama strategis antara PLN Batam dan konsorsium perusahaan nasional, pembangunan infrastruktur vital ini menegaskan komitmen Indonesia menuju kemandirian energi dan pertumbuhan industri berkelanjutan.
“Kami menempatkan PLTGU Batam #1 sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan Batam dan Indonesia yang tangguh energi,” pungkas Kwin Fo.