Inovatif! Pemkab Banyuasin Terapkan Teknologi Biowash Ubah Sampah Organik Jadi Pupuk Bernilai Ekonomis

Rabu, 15 Oktober 2025

Inovatif! Pemkab Banyuasin Terapkan Teknologi Biowash Ubah Sampah Organik Jadi Pupuk Bernilai Ekonomis

TRANSKEPRI.COM, BANYUASIN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin terus menunjukkan komitmennya dalam mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Banyuasin memperkenalkan teknologi Biowash sebagai inovasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.

Kegiatan launching teknologi Biowash ini digelar di Desa Pulau Harapan, Kecamatan Sembawa, pada Rabu (8/10/2025). Acara dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, S.P., didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dr. Ir. Izro Maita, M.Si., Kepala DLH Banyuasin, Dr. Zazili Mustopa, S.E., M.Si., Camat Sembawa, Drs. Erman Taufik, M.M., serta penyuluh pertanian, perwakilan OPD, dan masyarakat setempat.

Biowash, Solusi Cerdas Ubah Sampah Jadi Manfaat

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Netta Indian menjelaskan bahwa penerapan Biowash merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam mengubah tantangan sampah rumah tangga menjadi peluang ekonomi produktif.

“Melalui teknologi Biowash, sampah rumah tangga yang selama ini menjadi permasalahan lingkungan kini dapat diolah menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Inovasi ini sekaligus membantu petani mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia,” ujar Netta.

Ia menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi Pemkab Banyuasin untuk membangun lingkungan bersih, sehat, dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal.

Teknologi Ramah Lingkungan dan Efisien

Sementara itu, Kepala DLH Banyuasin, Dr. Zazili Mustopa, menjelaskan bahwa Biowash merupakan teknologi fermentasi ramah lingkungan yang mampu mempercepat proses penguraian bahan organik menjadi pupuk siap pakai dengan kandungan nutrisi tinggi.

“Teknologi Biowash efektif mengolah sampah organik tanpa menimbulkan bau tidak sedap. Hasil pupuknya memiliki kualitas lebih baik dibandingkan pupuk konvensional. Inovasi ini menjadi solusi ekonomis sekaligus mendukung program Banyuasin Zero Waste,” terangnya.

Dorong Ekonomi Sirkular dan Pemberdayaan Masyarakat

Ke depan, Pemkab Banyuasin melalui DLH akan memperluas kerja sama lintas sektor, termasuk dengan bank sampah, kelompok masyarakat, dan pelaku pertanian, untuk mendorong penerapan teknologi Biowash di berbagai wilayah.

Hasil pupuk organik dari Biowash diharapkan tidak hanya berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi sumber tambahan pendapatan bagi masyarakat desa.

Langkah inovatif ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Banyuasin dalam mewujudkan visi “Banyuasin Bangkit, Adil, dan Sejahtera Berkelanjutan”, melalui pengelolaan lingkungan cerdas, ekonomi sirkular, dan pembangunan hijau yang berorientasi masa depan.