Kadis Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, Skm
TRANSKEPRI.COM.BATAM - Bagi masyarakat yang ingin mengetahui efektivitas Rapid Test bekerja untuk memastikan adanya virus Corona (Covid-19) di tubuh seseorang? Ini penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjeptjep Yudiana.
"Efektivitas Rapid Test akan optimal hasilnya setelah 8 hari sejak pasien kena paparan," kata Tjetjep, Jumat (3/4/2020).
Menurut Tjetjep, Rapid test merupakan pemrriksaan awal dan apabila seseorang yang ingin mengetahui atau mengecek ditubuhnya terdapat Covid-19, setidaknya harus menunggu 8 hari sejak paparan. Hal ini dilakukan marena sebelum 8 hari biasanya non reaktif (negatif).
"Mengapa harus 8 hari? karena antibody belum menunjukkan perlawanan terhadap virus," ucapnya.
Kata dia, alat pengecek untuk Covid-19 berfungsi dengan baik apabila antibody bereaksi terhadap serangan virus. Makanya sambung Tjeptjep, 8 hari setelah paparan masa-masa serangan virus sedang optimal.
"Nanti petugas kesehatan akan menanyakan secara mendalam kepada calon Orang Dalam Pengawasan (ODP), kapan laparan diperkirakan terjadi. Hal ini penting agar alat yang sangat terbatas tidak terbuang secara percuma," ujarnya.
Ia mencontohkan, pada kasus yang diyakini jelas paparannya, misalnya ada seorang suami yang dinyatakan kena Covid-19, tapi saat istrinya di Rapid Test namun hasilnya non reaktif. Hal ini jangan dulu berbesar hati, bisa saja antibodynya belum bereaksi terhadap virus karena paparannya belum berlangsung sekitar 8 hari.
"Untuk memastikam adanya transmisi, petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan kembali setelah 8 hari kemudian," ucapnya.
Kata Tjeptjep, keakurasian Rapid Test antara 86 hingga 92 persen. Kata dia, siapa saja boleh memeriksakan diri asalkan yang bersangkutan tau dengan siapa dan kapan paparannya terjadi.
"Oleh karena itu, hasil rapid test terhadap seseorang yang dinyatakan reaktif covid19, tetap harus dilakukan pemeriksaan kembali dengan swab dan pemeriksaannya dengan alat PCR," ujarnya.(bayu).