
suasana saat kegiatan Sosialisasi Penguatan Kolaborasi Kemitraan Pengelolaan Kawasan Konservasi Nasional yang digelar bersama Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru.
TRANSKEPRI.COM. ANAMBAS – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menegaskan pentingnya penguatan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan kawasan konservasi laut nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Anambas, Sahtiar, S.H., M.M., saat membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Kolaborasi Kemitraan Pengelolaan Kawasan Konservasi Nasional yang digelar bekerja sama dengan Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, baru-baru ini.
Dalam sambutannya, Sahtiar menyebutkan bahwa sekitar 80 hingga 90 persen masyarakat Anambas menggantungkan hidupnya pada laut, sehingga pendekatan dalam pengelolaan kawasan konservasi harus mempertimbangkan keseimbangan antara perlindungan ekosistem dan kepentingan ekonomi masyarakat lokal.
“Kadang kita sudah semangat menegakkan aturan, tapi pelanggaran justru datang dari dalam. Inilah pentingnya membangun sinergi konkret antara pemerintah daerah dan masyarakat agar kawasan konservasi tetap lestari, tanpa menutup mata terhadap realitas sosial,” tegas Sahtiar.
Ia juga menyoroti rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap regulasi baru. Menurutnya, masih banyak warga yang belum mendapat informasi secara menyeluruh, sehingga cenderung merasa terkejut atau bahkan menolak saat kebijakan mulai diterapkan.
“Dari 100 persen masyarakat, mungkin hanya 5 persen yang membaca regulasi. Sisanya hanya bekerja seperti biasa. Maka saat kita mulai sosialisasi, mereka merasa tidak pernah diberi tahu,” jelasnya.
Sekda Sahtiar menekankan perlunya keterlibatan lintas sektor, termasuk organisasi non-pemerintah, tokoh masyarakat, dan komunitas perempuan, dalam proses sosialisasi dan edukasi publik. Ia juga mengapresiasi komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), LKKPN Pekanbaru, serta aparat penegak hukum yang terus berupaya menjaga laut Anambas tetap produktif dan lestari.
Meski demikian, ia mengingatkan agar penerapan aturan tetap mempertimbangkan kearifan lokal dan kondisi sosial ekonomi warga.
“Kita ingin aturan ditegakkan, tapi masyarakat jangan jadi korban. Harus ada dialog dan pemahaman bersama. Tujuan kita sama: menjaga laut, tapi juga memastikan anak cucu kita masih bisa hidup dari laut itu,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama KKP dan LKKPN Pekanbaru untuk memperkuat tata kelola kawasan konservasi nasional di Kepulauan Anambas, wilayah yang dikenal memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa dan menjadi salah satu aset ekologis penting di Indonesia.