
Gendang dan Tarian Redat mendunia, pasalnya kesenian khas Melayu itu, kini mulai menjadi salah satu kesenian yang menjadi daya tarik bagi pelajar Bule asal Denmark. Sejumlah pelajar saat di Anambas, Jumat (28/02/25). (ist)
TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Gendang dan Tarian Redat mendunia, pasalnya kesenian khas Melayu itu, kini mulai menjadi salah satu kesenian yang menjadi daya tarik bagi pelajar Bule asal Denmark di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA).
Bahkan, sejumlah pelajar Bule tersebut, bermain bersama, memukul gendang Redat serta menikmati alunan syahdu gendang, yang berirama melantukan kalima-kalima indah yang memukau.
Para pelajar tersebut akan mengikuti pelatihan sebanyak 2 kali yakni Tanggal 26 dan 28 Februari 2025.
Ketua Sanggar Redath Sri Siantan Syamsir mengatakan, bahwa pihaknya kedatangan tamu istimewa yakni sebanyak 8 orang pelajar asal negara Denmark untuk belajar menabung gendang Redat.
"Alhamdulillah para pelajar ini datang langsung ke Tarempa untuk belajar bergendang Redath"ujar Syamsir, di Balai Seni Budaya Desa Tarempa Barat Jumat (28/2/2025).
Ayah Sayyid Rafasya mengungkapkan, bahwa sejatinya kedatangan para bule ini, untuk mempelajari gendang dan tari Redat, yang merupakan budaya lokal masyarakat.
Kesenian Redat sendiri di Kabupaten Kepulauan Anambas kata pria yang menjabat sebagai Lurah di Kelurahan Tarempa, sering dipertontonkan apabila ada arakan pengantin, pertunjukan malam hiburan dipesta pernikahan, arakan hari besar Agama dan nasional.
"Di Anambas hampir setiap Minggu kesenian Redat ini dapat dinikmati masyarakat apabila ada pesta khitanan ataupun acara-cara besar,"jelasnya.
Redat sendiri merupakan kesenian turun temurun, yang telah diwariskan nenek moyang yang selama ini masih eksis dimainkan dan harus dilestarikan hingga anak cucu. (yd)