BP Batam: Belum Saatnya ATB Matikan Air

Kamis, 26 Maret 2020

Pejabat BP Batam menggelar konfrensi pers

TRANSKEPRI.COM, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menilai saat ini ketersediaan air baku di waduk Duriangkang cukup. Hal ini bisa memenuhi kapasitas produksi WTP Duriangkang dan Tanjung Piayu. Dan tidak ada alasan saat ini ATB mengambil langkah untuk mematikan saluran air.

Direktur Badan Udaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan mengatakan, sesuai evaluasi BP Batam atas kondisi air baku saat ini masih tersedia dalam jumlah yang cukup.

"Kami meminta ATB segera melakukan berbagai langkah praktis untuk perbaiki sistem pengambilan air baku mereka di waduk Duriangkang," kata Binsar.

Kata Binsar, dengan predikat sebagai operator air minum terbaik yang disandang ATB saat ini dan mereka mengklaim sudah punya teknologi mutakhir SCADA untuk distribusi air, seharusnya mereka sudah melakukan upaya perbaikan sistem pengambilan air baku tersebut jauh hari sebelumnya dan mengatur pendistribusian air sedemikian rupa untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat Batam.

"Sesuai arahan pimpinan dalam menghadapi situasi kemarau panjang saat ini, kami akan evaluasi setiap saat kondisi ketersediaan air baku di Waduk Duriangkang, dan akan menyampaikan informasi kapan ATB dapat melakukan pengambilan air baku sesuai skema tertentu yang berbeda dengan kondisi saat ini," ucapnya.

Menurutnya, ATB saat ini WTP Tanjungpiayu dalam kondisi defisit 225 liter perdetik, namun berdasar pengecekan lapangan dan kajian yang dilakukan kondisinya tidak separah demikian. BP Batam meminta ATB melakukan perbaikan cara pengambilan air baku dari berbagai opsi praktis yang dapat mereka lakukan, menyesuaikan kondisi air baku di Waduk Duriangkang saat ini. 

"Cara ini dapat dilakukan dengan memperpanjang pipa intake atau dengan langkah praktis lain menyesuaikan kedalaman air. Hal ini juga yang sudah dilakukan Kawasan Industri Batamindo pada intake miliknya di Waduk Duriangkang," ujarnya.

Binsar menambahkan di satu sisi pihaknya terus berupaya memaksimalkan agar semua waduk di Batam tetap dapat menyuplai ketersediaan air baku, salah satunya melalui lelang pengadaan pipa untuk pemompaan air baku dari waduk Tembesi ke waduk Mukakuning sepanjang 4 km. 

"Waduk Tembesi adalah waduk terdekat dengan Waduk Muka Kuning, sehingga  nantinya air baku Tembesi dapat disuplai ke Muka kuning," ucapnya. 

Selanjutnya, BP Batam bekerja sama dengan TMC atau Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT sedang membuat rekayasa hujan di mana usaha ini akan menambah durasi curah hujan di Daerah Tangkapan Air DTA Waduk yang akan terjadi pada bulan April dan Mei.

Selain itu, usaha lainnya melakukan pembersihan eceng gondok yang berada di genangan waduk menggunakan alat harvester yang saat ini sudah membersihkan puluhan hektar. 

"Intinya, BP Batam ingin masyarakat dapat menggunakan air dengan cukup, namun tentunya dengan hemat dan bijak, sambil kita berdoa Batam segera diguyur hujan kembali agar tidak ada pilihan rationing," ucapnya. (bayu).