Dies Natalis ke-38 Universitas Mercu Buana Yogyakarta, seminar internasional International Conference of Social Entrepreneurship
TRANSKEPRI.COM, YOGYAKARTA – Dalam Dies Natalis ke-38 Universitas Mercu Buana Yogyakarta, seminar internasional International Conference of Social Entrepreneurship menghadirkan Ms. Chanrachna Nou yang membahas potensi energi surya untuk meningkatkan efisiensi energi rumah tangga di Kamboja. Fokusnya adalah teknologi Building Integrated Photovoltaic (BIPV) sebagai solusi desain ramah lingkungan.
Energi Terbarukan sebagai Jawaban Pemanasan Global
Ms. Chanrachna menyoroti transisi dunia dari isu “Global Warming” ke “Global Boiling”, sebagaimana diperingatkan PBB pada 2023. Energi surya menjadi solusi utama, dengan teknologi BIPV menawarkan energi bersih sekaligus memperindah bangunan.
Manfaat dan Tantangan BIPV
BIPV memiliki manfaat seperti:
● Mengurangi emisi gas rumah kaca.
● Meningkatkan kenyamanan termal.
● Mendorong kota hemat energi.
Namun, tantangannya mencakup biaya tinggi, fluktuasi cuaca, serta keterbatasan infrastruktur dan keahlian teknis, terutama di negara berkembang.
Implementasi pada Bangunan
Menurut International Energy Agency (IEA, 2021), bangunan perumahan menyumbang 35% konsumsi energi global. Teknologi BIPV dapat diterapkan pada atap dan fasad untuk memenuhi kebutuhan energi sekaligus mempercantik bangunan. Efektivitasnya bergantung pada lokasi, orientasi, dan cuaca.
Beberapa langkah diusulkan untuk memaksimalkan BIPV:
1. Retrofit Bangunan: Integrasi teknologi surya pada bangunan eksisting.
2. Kerangka Kebijakan: Regulasi standar efisiensi energi.
3. Edukasi Publik: Kesadaran manfaat PV dalam pendidikan arsitektur.
4. Pemasangan di Kamboja: Sistem PV disarankan menghadap selatan atau barat daya.
Dengan sinergi teknologi, kebijakan, dan edukasi, Kamboja memiliki peluang besar memanfaatkan energi surya untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan.