Batam diterpa angin kencang pada Selasa (17/9/2024) malam. Akibatnya, sejumlah kerusakan terjadi hingga pohon bertumbangan yang mengganggu akses perjalanan (diskominfo batam)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Batam diterpa angin kencang pada Selasa (17/9/2024) malam. Akibatnya, sejumlah kerusakan terjadi hingga pohon bertumbangan yang mengganggu akses perjalanan.
Walikota Batam, H. Muhammad Rudi langsung memerintahkan seluruh jajaran dan OPD serta Camat dan Lurah untuk mengambil langkah-langkah cepat sesuai mekanisme kedaruratan yang ada.
"Dari data yang kami kumpulkan dari tim Kecamatan dan Kelurahan di lapangan, terdapat 30 titik lokasi pohon tumbang," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan, Rabu (18/9/2024).
Adapun, lokasi pohon tumbang tersebut tersebar se-Kota Batam seperti di Siriaon Indah RW.15, Pendakian Akasia Hotel, Simpang RSAW, Jalur lambat Inperium, Jl.Gajah Mada Tiban, Tiban I Blok C6 No.122, Taman Raya (perkim), Komp. Kartini, Depan Best Western Panbill.
Kemudian, Simpang Ulil Albab, Melati Raya RT.04/09, Depan Bulog Batu Ampar (damkar), Gueshouse Sekupang, Masyeba I Blok E & K, Kamp. Agas, SMP 12 Depan Gereja (perkim), TPI Tg. Pinggir, Halaman Ktr Camat Sekupang, Kamp. Baru Tg Riau, Depan FourPoint Hotel.
Selain itu, di Hotel Kenanga IIN Tg.Pantun, Bida Asri C1/17, Dutamas Boulevard 3, Simpang PLTU Punggur, Depan SPBU Lagenda, Rusun Griyamas Blok W/15 Sei Panas, Asrama Haji BTC. (damkar), Perum Marcelia BTC, dan Ruko Bandar Sri Mas (Perkim).
"Semua direspon dengan cepat dan ditangani dengan baik oleh petugas Dinas Perkim maupun Dinas Damkar Kota Batam serta tim lainnya termasuk Camat hingga Lurah dan jajaran," katanya.
Selain pohon tumbang, angin kencang yang terjadi ba'da Magrib tersebut, juga mematahkan penangkal petir yang ada di kubah Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam.
"Untuk sementara masjid akan ditutup untuk perbaikan secepatnya oleh pihak ketiga," katanya.
Tak hanya itu, akibat angin kencang itu, dari data saat ini, terdapat satu korban jiwa di Kecamatan Belakang Padang akibat pancung yang ditumpangi tenggelam tersapu angin.
Kejadian itu di Perairan Depan Pulau Pekasih Kelurahan Terong Kecamatan Belakang Padang Kota Batam. Korban meninggal dunia yakni Sumani (38) yang merupakan warga Moro Karimun. Sementara lima rekannya lagi selamat.
Dari kronologi, pada hari Selasa 17 September 2024 sekira pukul 17.00 WIB korban bersama sama dengan saksi lainnya berangkat dari Tanjung Riau menuju Pulau Juda Kecamatan Moro, Karimun dengan menggunakan 1 unit speedboat lalu sekira pukul 18.00 WIB ketika speedboat melintasi perairan Pekasih diterjang angin ribut sehingga speedboat mengalami karam dan terbalik, kemudiaan pada sekira pukul 19.00 Wib korban beserta saksi-saksi lainnya ditolong oleh para nelayan setempat sehingga berhasil dievakuasi ke daratan pekasih kelurahan Pulau Terong, lalu pada sekira pukul 19.50 WIB korban dijemput oleh Pihak Keluarga serta langsung dibawa pulang menuju ke Pulau Juda Kecamatan Moro, Karimun.
"Kami mengimbau seluruh warga termasuk para nelayan dan pengguna transportasi laut untuk waspada dan memperhatikan informasi terkait cuaca," katanya.
Bagi masyarakat Kota Batam supaya dapat berhati-hati dalam menjalankan aktifitasnya ditengah situasi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini dan karena kejadiannya merata di hampir semua wilayah, kinilah saatnya kita menunjukkan kebersamaan sesama anak bangsa untuk saling membantu dan bergandengan bahu menolong pihak yang menjadi korban dan jangan menyebarkan informasi-informasi yang menyudutkan pihak-pihak manapun karena sesungguhnya bencana tidak memilih-milih orang dan tempat, harapnya.(rilis)