Disinfektan dilakukan di kantor BP Batam
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Batam terus dilakukan oleh BP Batam. Pada Rabu (18/3) pagi ini dilakukan antara lain di Gedung Marketing Center BP Batam, ruang kerja dan rapat Kepala BP Batam, Wakil Kepala BP Batam dan para Anggota, serta sejumlah ruang pertemuan di lingkungan BP Batam. Bahkan ruang Media Centre yang sering digunakan para jurnalis tak luput juga dari penyemprotan disinfektan.
Untuk pelabuhan, kegiatan sanitasi ini telah dilakukan di Kantor Badan Usaha Pelabuhan di Batu Ampar, Terminal Penumpang Ferry Internasional dan Domestik Sekupang, Terminal Ferry Marina, Terminal Ferry Nongsa, Terminal Ferry Internasional Batam Center, dan juga Terminal Ferry Harbour Bay Batam.
“Hari Senin (16/3) lalu kami sudah melakukan penyemprotan desinfektan pertama di Terminal Penumpang Ferry Internasional Batam Center. Penyemprotan ini kami lakukan pada malam hari pukul 22.00 WIB setelah jam operasional pelabuhan berakhir karena zat cairan yang digunakan dikhususkan untuk ruangan tertutup. Jadi ruangan harus steril dari penumpang,” ujar Direktur Badan Usaha Pelabuhan Batam, Nelson Idris saat ditemui di Marketing Center BP Batam.
Nelson mengatakan, penyemprotan ini dilakukan secara bertahap. Pada Selasa (17/3) pagi kegiatan sanitasi dilanjutkan di Terminal Ferry Harbour Bay Batam dan Kantor Badan Usaha Pelabuhan di Batu Ampar, dilanjutkan di Terminal Ferry Internasional dan Domestik Sekupang pada malam hari, Terminal Ferry Marina dan Terminal Ferry Nongsa.
Adapun area yang dilakukan sanitasi antara lain ruang tunggu penumpang, konter penjualan tiket dan imigrasi pelabuhan. Kegiatan sanitasi ditangani langsung oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam yang berjumlah lima orang di setiap pelabuhan.
Selain melakukan penyemprotan desinfektan, seluruh terminal ferry sudah dilengkapi dengan thermal detector dan thermal gun, besterta hand sanitizer di beberapa titik pelabuhan dan Kantor Badan Usaha Pelabuhan.
“Alhamdulillah penumpang merasa senang dan merasa terlindungi dari kegiatan sanitasi ini. Karena akan kita lakukan secara berkala satu kali seminggu. Namun tidak menutup kemungkinan jika memang sumber dayanya memadai, akan kami lakukan dua kali seminggu,” kata Nelson. (ssb/r)