100 Pengelola Pasar dan Mall Pelatihan Pengelolaan Sampah

Rabu, 03 Juli 2024

Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam menyelenggarakan Pelatihan Pilah Sampah bagi seratus pengelola pasar dan mall, di Aula Dinas Pendidikan Kota Batam, Rabu (3/6) diskominfo batam

TRANSKEPRI.COM.BATAM-Dalam upaya meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam menyelenggarakan Pelatihan Pilah Sampah bagi seratus pengelola pasar dan mall se-Kota Batam, di Aula Dinas Pendidikan Kota Batam, Rabu (3/6/2024).

Pelatihan dan Bimtek secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M. Pd. Pelatihan ini merupakan bagian dari kegiatan KIE mengenai pengurangan sampah.

Mengusung tema "Pengelolaan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF)", serta sosialisasi dan bimbingan teknis (Bimtek) sistem pengelolaan sampah (Sipesam). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada para peserta dalam memilah dan mengolah sampah dengan lebih efektif.

Dalam sambutannya, Jefridin menekankan pentingnya peran aktif pengelola pasar dan mall dalam mendukung program pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

"Pengelolaan sampah yang baik dan benar tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Batam," ujarnya.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para pengelola pasar dan mall dapat mengimplementasikan teknik pilah sampah yang telah dipelajari, sehingga dapat membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mendukung program daur ulang di Kota Batam.

"Bicara sampah adalah bicara kehidupan. Ini menjadi konsen kita secara nasional, apalagi Batam perlu menjadi perhatian sesuai amanat UU dan Perda. Tanggung jawab sampah adalah kita semua, bukan hanya pemerintah. Kita semua yang memproduksi sampah,” jelasnya.

Jefridin mengapresiasi upaya Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam. Nasional menargetkan minimal sebesar 30 persen sampah bisa dikelola, yang merupakan tugas pemerintah. Dengan begitu, TPA bisa ditekan jika semua pihak berpartisipasi aktif.

"Dengan pengelolaan yang baik, sampah bisa menghasilkan uang dan membantu menekan inflasi. Saat ini, dari target nasional pengurangan sampah sebesar 30 persen hingga tahun 2025, Kota Batam baru mencapai 17 persen. Kita perlu bekerja keras untuk mencapai target ini," tambahnya.

Dalam pelatihan ini, para peserta juga diajarkan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos melalui budidaya maggot BSF, serta pemanfaatan sistem pengelolaan sampah (Sipesam) untuk memantau dan mengelola sampah secara lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, sampah organik dan nonorganik dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

"Saya berharap narasumber dapat menyampaikan ilmu yang dapat dicerna dan diaplikasikan dengan baik oleh peserta, sehingga dapat memberikan dampak positif dalam pengelolaan sampah di lingkungan mereka," kata Jefridin.(rilis)