Marlin Agustina Rudi Dilantik Jadi Ketua Muslimat NU Kepri

Kamis, 16 Mei 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, melantik Ketua dan Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Kepri, di Harmonie One Hotel, Kamis (16/5) diskominfo batam

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, melantik Ketua dan Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Kepulauan Riau (Kepri) masa khidmat 2024-2029, di Harmonie One Hotel, Kamis (16/5/2024).

Muslimat NU Kepulauan Riau dinakhodai oleh Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina Rudi. Hadir dalam pelantikan itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, dan sejumlah pejabat lainnya.

Wali Kota mengajak semua pengurus Muslimat NU untuk bersama membangun daerah. Ia mengaku, peran Muslimat NU sangat penting dalam membangun daerah.

"Selamat dan sukses atas pelantikan Ketua dan Pengurus Muslimat NU Kepri," ucap Rudi.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh muslimat NU se-Kepri menjaga kekompakan.

"Kami mengajak bagaimana keberagaman ini dalam harmoni. Bagaimana keberagaman di negeri ini bisa dijaga. Salah satu menjaga harmoni yakni sering silaturahmi," pesan Khofifah.

Khofifah juga menyarankan Muslimat NU Kepri juga membuat terobosan dan berbagai program dalam menyatukan semua Muslimat NU di Kepri.

"Kita punya program satu hari satu juz, program ini harus dijalankan," katanya.

Selain itu, ia juga mengajak semua Muslimat NU untuk menyiapkan generasi yang kuat. Ia bahkan mengapresiasi pelantikan bunda peduli syuting saat pelantikan Muslimat NU Kepri.

"Kuatkan barisan, kuatkan program, bagaimana kita bisa membantu orang di sekitar kita. Kita ingin pada 2045 anak-anak kita menjadi generasi emas. Kami juga mengapresiasi Batam yang terus fokus penanganan stunting," katanya.

Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Kepri, Marlin Agustina, menyampaikan selamat datang dan mengapresiasi kehadiran Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.

"Terima kasih Ibu Khofifah yang telah berkenan melantik Pimpinan Wilayah Muslimat NU Kepulauan Riau di Kota Batam pada hari ini. Pandangan hubbul wathon minal iman juga
NKRI harga mati telah merangkai persatuan dan
kesatuan bangsa. Muslimat NU telah terus – menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi, dan kebangsaan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Marlin, juga dapat menujukkan wajah Islam, menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia, dan menunjukkan agama dan budaya yang bersaing, saling memperkaya satu sama
lain.

"Kekuatan NU luar biasa besar, sangat besar,
bukan hanya bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara tetapi juga dunia. Dengan jumlah NU yang sangat besar serta jaringan organisasi yang sangat lengkap dan tersebar di seluruh pelosok negeri, NU merupakan potensi bangsa yang luar biasa," katanya.

Ia juga menyampaikan, talenta-talenta muda hebat di Muslimat NU juga makin banyak jumlahnya yang tersebar dalamnberbagai profesi, kontribusi yang paling utama adalah
melalui peran besar para ulama yang menjadi sumber tuntunan umat. Dengan semakin banyaknya warga Nadhliyin yang cendikiawan, kaum profesional, wirausaha, dan para teknolog akan membuat Muslimat NU makin memberikan warna dalam dunia baru yang makin berubah.

"NU memiliki jaringan organisasi yang sangat luas, NU memiliki pengurus dan Badan Otonom (banom) di seluruh provinsi, di seluruh kabupaten dan kota, bahkan di kecamatan dan kelurahan. Jika jaringan ini digerakkan, dikonsolidasikan untuk menggulirkan program-program strategis, ini akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk memajukan bangsa," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya mempunyai keinginan Muslimat NU Kepulauan Riau, mempunyai Maketplace yang andal, tempat produsen dan konsumen dapat bertransaksi secara praktis dan memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasar global.

"Ini karena NU mempunyai platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur dimanapun secara mudah dan murah," katanya.

Marlin juga menyampaikan bahwa pihaknya juga ingin memberikan ruang yang lebih
besar kepada warga NU dan generasi milenial, dari generasi Gen-Z, untuk tampil kreatif dan mengambil peran sentral dalam perkembangan zaman.

"Kaum muda yang aktif di Creative Industry, Fashion Designer, graphic designer dan lain-lain. Ini harus memanfaatkan kelompok muda profesional yang bekerja di korporasi, bekerja di start up atau konsultan-konsultan global. Untuk itu perlu adanya naungan dan wadah yang kuat di organisasi ini," ujarnya.

Untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut, pihaknya perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif, pihaknya perlu mempunyai venture capital sendiri, modal ventura sendiri yang kuat dengan membangun dana sehingga mempunyai kekuatan dalam membiayai program-program inovatif.

Ia juga berharap, pengurus dan anggota yang baru saja dilantik, mudah-mudahan dapat menjadi contoh bagi kaum perempuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

"Jadilah kita wanita yang berakhlakul karimah sebagai bekal dalam mendidik anak, jadilah
istri yang soleha dan menyenangkan suaminya,
karena dibalik lelaki yang sukses ada wanita hebat di dalamnya. Mari kita bermuhasabah diri, atas apa saja yang telah kita kerjakan, langkah apa saja yang telah kita tempuh dalam berkontribusi membangun daerah kita. Inilah saatnya kita bersatu-padu memberikan karya dan prestasi terbaik bagi Provinsi Kepulauan Riau, sesuai dengan kapasitas, kapabilitas
dan kompetensi kita masing-masing. Mari kita
majukan Provinsi Kepulauan Riau yang kita
banggakan ini," ujar Marlin.

Di kesempatan itu juga dibentuk ibu asuh bagi anak stunting. Merlin mengatakan bahwa program intervensi penurunan stunting di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam dilakukan secara konvergen,holistik, terintegrasi, dan tepat sasaran, masalah
stunting merupakan pekerjaan rumah (PR) besar yang mesti segera diselesaikan sesuai arahan Bapak Presiden Republik Indonesia. Dalam rangka pencapaian target nasional prevalensi stunting ditetapkan target yang harus dicapai sebesar 14 persen pada tahun 2024.

"Saatnya kita bersatu padu dalam kebaikan dan memaksimalkan potensi daerah," tutup Marlin.(rilis)