Shaun King (Foto: Getty Images via AFP/DAVE KOTINSKY)
TRANSKEPRI.COM. JAKARTA - Aktivis keadilan sosial dan penulis Amerika Serikat (AS) Jeffrey Shaun King memutuskan memeluk agama Islam bersama istrinya, Rai King, pada malam bulan Ramadan. King memutuskan masuk Islam karena tersentuh dengan penderitaan warga Gaza, Palestina.
Dilansir Middle East Monitor, Rabu (13/3/2024), pasangan ini mengucapkan syahadat di hadapan imam terkenal AS, Dr Omar Suleiman, di Valley Ranch Islamic Center di Dallas, Texas, AS.
King yang merupakan mantan pendeta berusia 44 tahun itu dikenal karena advokasinya terhadap gerakan Black Lives Matter (BLM). King secara khusus blak-blakan mengenai penderitaan rakyat Palestina, terutama mereka yang berada di Gaza yang terus digempur pasukan Israel.
Momen King membaca syahadat itu disiarkan langsung di Instagramnya, King mengenakan syal Palestina saat berbicara kepada para hadirin. Dia mengaitkan keputusannya menjadi mualaf dengan "enam bulan terakhir penderitaan, rasa sakit dan trauma yang kita lihat di Gaza".
"Saya sangat tersentuh melihat orang-orang yang saat ini berada di tempat yang paling berbahaya dan traumatis di muka bumi ini, terkadang masih bisa melihat apa pun kecuali puing-puing dan sisa-sisa keluarga mereka, dan masih bisa melihat makna dan tujuan hidup," kata King.
"Keimanan dan ketaatan mereka terhadap Islam tidak hanya membuka hati saya namun juga membuka hati jutaan orang di seluruh dunia," lanjutnya.
Pada bulan Desember tahun lalu, King mengatakan Meta telah melarangnya dari Instagram, tempat ia memiliki lebih dari lima juta pengikut, mengklaim platform tersebut memblokirnya karena "berjuang untuk Palestina" secara online.
"Saya diberitahu oleh sumber saya di dalam Meta bahwa mereka melacak alamat IP saya dan akan menghapus apa pun yang saya katakan di mana pun saya mengatakannya," tulis King di Facebook pada saat itu.