Pemanasan Global, Lapisan Es di Greenland dan Antartika Terus Menipis

Jumat, 13 Maret 2020

Lapisan es terbesar di bumi yang terdapat di Greenland dan Antartika kini mengalami pengurangan massa enam kali lipat lebih cepat sejak 1990-an akibat pemanasan global. Foto/Istimewa

TRANSKEPRI.COM JAKARTA - Lapisan es terbesar di bumi yang terdapat di Greenland dan Antartika kini mengalami pengurangan massa enam kali lipat lebih cepat sejak 1990-an. Itu dikarenakan bumi yang semakin panas. Kajian komprehensif terhadap data satelit di dua kutub bumi itu menunjukkan tren yang menyedihkan. Greenland dan Antartika kehilangan 6,4 triliun ton es pada periode 1992 hingga 2017. Itu menyebabkan kenaikan permukaan air laut 17,8 mm.

“Itu bukan kabar berita yang baik,” kata Profesor Andrew Shepherd dari Universitas Leeds di Inggris, dilansir BBC. “Saat ini, lapisan es berkontribusi terhadap sepertiga kenaikan permukaan air laut pada 1990-an. Namun, ke depannya itu bisa berdampak pada banjir dan erosi,” ujarnya.

Para peneliti menggelar proyek bernama Ice Sheet Mass Balance Intercomparison Exercise atau dikenal dengan Imbie. Tim yang terdiri atas para pakar tersebut mengukur kutub utara dan selatan dengan observasi melalui wahana antariksa selama tiga dekade lamanya. Hasil citra satelit itu bisa melacak perubahan volume, aliran, dan gravitasi lapisan es.

Penilaian Imbie di Antartika telah diterbitkan dalam jurnal Nature pada 2018. Sementara rangkuman penelitian Greenland akan diterbitkan pada jurnal yang sama pada pekan ini. Mereka menggunakan penelitian itu sebagai batu loncatan untuk menawarkan solusi bagi masa depan yang disampaikan dalam forum pemanasan global.

Hasil penelitian Imbie kerap dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan permukaan laut dengan model komputer yang dilakukan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Penelitian pada 2014 itu menunjukkan kenaikan permukaan laut bisa mencapai 53 cm pada 2100.

Sementara penelitian Imbie menemukan penipisan lapisan es di Antartika dan Greenland justru semakin pesimistik karena bertambah 17 cm pada akhir tahun ini. “Jika prediksi itu benar, 400 juta orang yang tinggal di pantai akan tenggelam pada 2100,” ujar Shepherd. Dia pun menyarankan agar perencanaan pembangunan pantai harus mendapatkan perhatian serius.

Baik Greenland maupun Antartika merespons perubahan iklim dengan cara yang berbeda. Kutub Selatan kehilangan lapisan es di setiap pinggiran akibat lautan yang semakin panas. Adapun Kutub Selatan justru mengalami penipisan lapisan es di permukaan.

Itu berkontribusi terhadap kenaikan permukaan air laut hingga karena penipisan lapisan es mencapai 17,8 mm di mana 10,6 mm di Greenland dan 7,22 mm untuk Antartika. Baik Greenland maupun Antartika kehilangan 81 miliar ton lapisan es setiap tahun pada 1990-an. Pada 2010-an, jumlah itu meningkat mencapai 475 miliar ton per tahun. (ssb)