Gubernur Kepri Ansar Ahmad (diskominfo kepri)
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG- Kepulauan Riau berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen sepanjang tahun 2023, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,05 persen.
Hal ini berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri pada Senin (5/1) lalu.
Pertumbuhan ekonomi Kepri ini juga menempatkan provinsi ini sebagai yang tertinggi secara kumulatif (c to c) di tahun 2023 di antara seluruh provinsi di Sumatera. Ini menunjukkan bahwa Kepri mampu bangkit dari dampak pandemi Covid-19 yang sempat membuat ekonominya terkontraksi di angka -3,80 persen di tahun 2020.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengucapkan syukur atas capaian ini dan mengapresiasi kerja keras seluruh elemen masyarakat yang berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.
"Alhamdulillah, semua program yang kita buat untuk masyarakat ada hasilnya. Ekonomi kita di 2023 tumbuh 5,20 persen. Bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,05 persen. Tentu ini merupakan capaian yang patut kita syukuri," ungkapnya, Rabu (7/2).
Ansar juga menegaskan bahwa ini merupakan bukti komitmen pemerintah provinsi untuk terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebagai indikator makro terpenting pasca pandemi dengan semua program strategis yang digesanya. Beberapa contoh program strategis tersebut antara lain:
- Bantuan modal tanpa bunga yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pelaku usaha.
- Program "Kepri Terang" untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi yang juga meningkatkan daya perekonomian masyarakat, khususnya di daerah terpencil dan perbatasan.
- Peningkatan sarana prasarana transportasi seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara untuk memperlancar mobilitas dan konektivitas antar daerah.
- Peningkatan sarana komunikasi yang terus ditingkatkan oleh Gubernur Ansar untuk mendukung digitalisasi dan inovasi di berbagai sektor.
Selain itu, Ansar juga mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri tidak terlepas dari andil pemerintah pusat yang memberikan perhatian besar kepada provinsi ini. Terbukti dengan kucuran anggaran pada tahun 2023 yang lalu yang cukup besar di Kepri, seperti:
- Dana kesehatan untuk pembangunan rumah sakit jiwa dan operasionalisasi pemasangan ring jantung, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
- Pengadaan kapal Roro untuk pelayaran di daerah Kepri, yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan integrasi antar pulau.
- Dana Inpres jalan, di mana Kepri mendapatkan jatah terbesar setelah Lampung, yang bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak dan membangun jalan baru.
Dengan capaian ini, pertumbuhan ekonomi Kepri tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun setelah sempat terkontraksi di angka -3,80 persen di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Di dua tahun awal pemulihan ekonomi, tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kepri mencapai 3,43 persen, meningkat di tahun 2022 di angka 5,09 persen dan di tahun 2023 ini kembali meningkat, 5,20 persen.
Tak hanya itu, Andil seluruh elemen masyarakat, serta koordinasi yang baik dengan seluruh Forkopimda juga menjadi alasan penting pertumbuhan ekonomi Kepri terus meningkat. Ansar berharap bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Ini adalah hasil kerja keras kita bersama. Kalau kita berkomitmen dan sungguh-sungguh mengerjakan, pasti hasilnya positif. Saya mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun daerah kita yang tercinta ini," pungkasnya. (advertorial)