Soerya Respationo (kiri) dan Isdianto
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Tensi politik di Kepulauan Riau (Kepri) mulai memanas. Pasalnya dari sekian banyak nama kandidat yang bakal maju di Pilgub daerah kawasan maritim tersebut sudah mengerucut. Sebut saja nama Plt. Gubernur Kepri Isdianto, Ketua DPD PDIP Kepri Soerya Respationo, dan Mantan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah.
Memanasnya suhu politik Kepri, dimulai sejak cerainya hubungan Soerya Respationo dan Isdianto. Sebab keduanya sama-sama memilih untuk bertarung secara jantan di Pilgub Kepri mendatang.
Tidak hanya itu, suhu politik di Kepri saat ini juga ternyata berdampak pada sejumlah parpol yang tak kunjung menurunkan rekomendasi dan dukungannya kepada para kandidat tersebut.
Sebelumnya, beberapa nama bakal calon mulai dipasang-pasangkan untuk berduet di Pilkada. Sebut saja seperti, pasangan Isdianto-Marlin Agustina Rudi, Soerya Respationo-Syahrul dan Ismet Abdullah -Irwan Nasir.
Kendati beberapa pasangan tersebut belum melakukan deklarasi di hadapan publik, namun disinyalir beberapa kandidat pasangan tersebut masih menunggu kepastian rekomendasi parpol untuk menggelar deklarasi bersama.
*Head to Head Isdianto Vs Soerya?*
Meski santer kabar Pilgub Kepri 2020 bakal ada tiga kandidat, namun publik menilai Pilgub Kepri akan menjadi arena panggung Isdianto dan Soerya Respationo.
Duel "Head to Head" Isdianto dan Soerya diprediksi akan berlangsung panas. Sebab dalam satu bulan terakhir keduanya saling buka-bukaan berkomentar di media bahkan melakukan intrik politik.
Kepastian Isdianto maju di gelanggang Pilgub Kepri, menjadikan peta politik di Kepri sudah bisa dikalkulasi. Dengan pernyataan Isdianto yang menyatakan akan maju di Pilgub. Oleh sejumlah kalangan pernyataannya dinilai sudah menunjukkan jiwa patriotisme dalam berpolitik. "Iya, saya pasti maju sebagai calon gubernur Kepri 2020," demikian kata Isdianto, kemarin Selasa (10/03).
Saat disinggung kabar akan berpasangan dengan Marlin Agustina, istri dari Muhammad Rudi, Wali Kota Batam. Isdianto menanggapinya dengan santai, "Kita lihat saja nanti," jawab Isdianto, sembari senyum.
Bagaimana dengan Soerya Respationo, kabar terakhir nama Soerya Respationo kerap dikaitkan dengan Politisi Gerindra Syahrul. Kendati demikian, semua masih menunggu mekanisme politik dari DPP PDIP untuk berpasangan dengan Syahrul.
Meski Gerindra sudah memutuskan untuk berkoalisi dengan PDIP di Pilgub Kepri, namun belum ada kepastian siapa yang akan berpasangan untuk bertarung di Pilgub mendatang, apakah Soerya akan berpasangan dengan Syahrul atau mungkin Gerindra menyiapkan kader lainnya.
Analis politik, Ratna Dwi Hapsari menilai, bahwa peta politik Kepri sudah bisa diprediksi. Akan terjadi "Head to Head" antara Isdianto dan Soerya Respationo. Meski nama Ismeth Abdullah masuk dalam bursa, namun dinilai belum masuk dalam perhitungan.
"Sudah jelas Pilgub Kepri adalah pertarungan Isdianto dan Soerya. Ismeth belum masuk pada hitungan politik hari ini. Kita menganalisa dari sisi figur dan kekuatan basis," kata Ratna, saat diwawancarai khusus di Kantornya di kawasan Sukajadi, Batam. Rabu (11/03).
*Siapa Bertahan dan Tersingkir?*
Secara analisa politik, sejumlah kalangan masih menunggu hasil survei yang benar-benar akurat dan menunjukkan hasil yang tidak tendensius terhadap salah satu kandidat.
Namun, Ratna mengungkapkan, jika Soerya Respationo resmi berpasangan dengan Syahrul, menurut Ratna, tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. "Syahrul elektabilitasnya masih kecil dan sangat rendah. Tentu akan menjadi ancaman tersendiri bagi Soerya Respationo," ungkapnya.
Berbeda dengan Isdianto-Marlin, jika keduanya resmi berpasangan, maka jelas peluang menang sangat terbuka. "Isdianto dalam beberapa survei elektabikitasnya bagus, begitu juga Marlin. Apalagi dikuatkan dengan Rudi yang akan menguasai kawasan Batam," katanya.
Oleh sebab itu, Ratna menyarankan kepada Soerya Respationo, agar benar-benar memilih calon wakil yang punya popularitas dan elektabilitas yang bagus.
"Jika Soerya tidak mau tersingkir di gelanggang Pilkada, maka harus jeli dalam memilih calon wakil, jangan melihat besarnya partai saja," tegasnya
Meski Soerya Respationo dalam beberapa hasil survei bagus, tapi salah langkah dalam menentukan kandidat wakil. Menurut Ratna, bisa berpotensi menggerus elektabilitasnya nanti.
"Masa pendaftaran kandidat di KPU masih sekitar tiga bulan lagi, jadi peta dan konstalasi politik masih dimungkinkan berubah sewaktu-waktu," pungkasnya.(bud/r)