Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam bersinergi dengan Al-Ghoyah Center meluncurkan Program Kaderisasi Ulama dan Dai Berbasis Kitab Kuning (Turots). (ist)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam bersinergi dengan Al-Ghoyah Center meluncurkan Program Kaderisasi Ulama dan Dai Berbasis Kitab Kuning (Turots). Peluncuran program ini dikemas dalam kegiatan "Dari Turots Merajut Negeri" pada Rabu (27/12/2023) di Aula Engku Hamidah Kantor Pemko Batam.
Kegiatan dihadiri oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. (Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta), Prof. Dr. K.H. Masykuri Abdillah M.A. (Staf Khusus Wakil Presiden RI), Dr. Mahrus, M.Ag (Kasubdit Diniyah dan Ma'had Ali Kemenag RI), Dr. KH. Imron Rosyadi Hamid S.E. M.Si (Wasekjen PBNU) dan Walikota Batam diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Batam H. Jefridin M.Pd. Sejumlah pimpinan ormas islam, ulama, pengasuh pesantren, mubaligh dan santri juga turut hadir.
Dalam moment peluncuran ini diisi dengan Uji Petik Kompetensi Kitab Kuning para peserta program kaderisasi. Para peserta diuji kemahirannya dalam menguasai Kitab I'robul Quran Wabayanuhu dan Kitab Syarah Ibnu Aqil. Selanjutnya, tim penguji dan para hadirin dipersilahkan menguji dan mengajukan pertanyaan kepada para peserta kaderisasi yang sudah menjalani pengembangan selama 15 hari.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA mengaku kagum dengan hafalan Al-Quran yang ditampilkan dalam kegitan ini. Ia juga memuji keberhasilan anak-anak itu yang berhasil mengkombinasikan pembacaan Al Qur’an dengan Kitab Kuning. Namun demikian Ia berpesan agar anak-anak lebih memahami makna yang terkandung dari bacaan yang dibaca itu.
Sedangkan dalam sambutannya, Sekda Kota Batam H. Jefridin, M.Pd. mengapresiasi atas program kaderisasi kitab kuning di Batam ini.
“Luar biasa kemampuan anak-anak Batam, mereka dengan fasih dapat melanjutkan lafal I’rob Al-Quran wa Bayanuhu dan Syarah Ibnu Aqil ‘Ala Alfiyah Ibnu Malik dengan lancar. Ini menjadi kebanggaan bagi Kita, karena yang menguji mereka adalah Profesor yang ahli dibidangnya,” ucap Jefridin
KH. Abdurrahman Nabrowi sebagai founder Al-Ghoyah Center mengemukakan bahwa program ini "Dari Turots Untuk Negeri" dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan kader ulama dan dai yang mumpuni dalam penguasaan kitab kuning sebagai ciri khas ulama di Nusantara.
"Program ini sengaja dimulai dari Batam Kepulauan Riau. Sebab di bumi Kepulauan Riau ini dulu pernah menjadi pusat peradaban Islam Melayu, yakni di era Kesultanan Riau Lingga." tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kota Batam KH. Luqman Rifa'i M.Pd. berharap dengan launching program kaderisasi berbasis kitab kuning bersama Al-Ghoyah Center akan lahir Ulama dan Dai yang mahir dalam kitab kuning.
"Ini sangat penting karena penguasan kitab kuning menjadi kunci dasar dalam memahami referensi otoritatif pengetahuan keislaman" tandas Luqman.
Dari awal sampai akhir acara berlangsung meriah dan sukses. Semoga segera terwujud kader-kader ulama dan dai handal untuk masa depan. (ridho)