Wakil Bupati KKA Wan Zuhendra Optimis Stunting di Anambas menurun, hal itu di kemukakanya saat membuka kegiatan Desiminasi Audit Kasus Stunting, Rencana Tindak Lanjut Percepatan dan Monev Kasus Stunting di aula Kantor Bupati, Senin (11/12/23). (ist)
TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Wan Zuhendra Optimis Stunting di Anambas menurun, hal itu di kemukakanya saat membuka kegiatan Desiminasi Audit Kasus Stunting, Rencana Tindak Lanjut Percepatan dan Monev Kasus Stunting di aula Kantor Bupati KKA Lantai 3 Pasir Peti, Senin (11/12/2023).
"Saya berharap dengan
adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan kita serta bersama-sama menurunkan kasus stunting di Indonesia terutama di Kabupaten Kepulauan Anambas agar terbangun keluarga sehat dan anak emas tahun 2045," ujar Wan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) KKA mengungkapkan, Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 yang telah menyatakan bahwa Stunting ini taruhannya terlalu besar kalau di abaikan, dan dampaknya jangka panjang. Sehingga tidak bisa mengukur dalam jangka waktu yang seketika dalam penanganannya.
Sehingga lanjut Ayah Wan Rafii Rafata,
dalam penanganan stunting ini harus melihat berbagai aspek, seperti aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku. Artinya, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder.
"Ini tidak hanya menjadi tugas instansi leader, tapi butuh keterlibatan semua pihak yang ada. Adapun pelaksanaan rembuk stunting yang telah Badan Penelitian, Pengembangan Dan Perencanaan Daerah dengan tujuan memperkuat koordinasi lintas sektor OPD khususnya dalam upaya pencegahan stunting, mendeklarasikan komitmen Pemerintah Daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di tingkat Provinsi dan Kecamatan,"tuturnya.
Di atas mimbar Suami Idarwati membeberkan, pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak misalnya, penyelenggaraan kesejahteraan sosial dapat berperan aktif dalam upaya-upaya menurunkan prevalensi stunting seperti memastikan para penerima manfaat untuk menjalankan kewajiban-kewajiban yang merupakan syarat diterimanya bantuan sosial.
contohnya kata Wabup Anambas, pada program PKH, dalam pelaksanaan programnya para pendamping PKH memastikan bahwa syarat-syarat program yang terkait dengan stunting dilaksanakan oleh para Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang memiliki peran penting untuk mendampingi pemerintah dan masyarakat desa memfasilitasi pencegahan stunting.
Pada Dinas Perikanan Pertanian Dan Pangan dalam hal ini dengan memberikan pelaksanaan program penanaman sayur dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai macam sayur-sayuran, dan program tersebut harus disosialisasikan di Desa dan Kelurahan, menjadi program yang masif, kemudian tinggal disinkronisasi dan dijadikan alat ukur dalam upaya menangani stunting melalui pemenuhan makanan yang bergizi bagi keluarga.
Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sanitasi pedesaan padat karya yang mendukung dalam pencegahan dan penurunan angka Stunting dengan menyediakan sarana dan prasarana fasilitas sanitasi yang layak dan berkualitas.
"Apalagi, program ini dilengkapi dengan kegiatan Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan PAMSIMAS/SPAM pedesaan sebagai Konvergensi Upaya Penurunan Risiko Stunting Desa. (yd)