Pemerintah Kota (Pemko) Batam mulai menggelar pasar murah di Batam, Kamis (19/10) (diskominfo batam)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Pemerintah Kota (Pemko) Batam mulai menggelar pasar murah di Batam. Kebijakan tersebut menjadi langkah cermat dan tepat Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengendalikan inflasi dengan harga yang terjangkau di Kota Batam.
Operasi pasar murah ini digelar di sejumlah lokasi dengan menjual komoditas seperti beras, daging, ayam, ikan, bawang merah, bawang putih, cabai, sejumlah jenis sayur, gula, telur, minyak, buah, hingga elpiji kemasan tabung 3 kilogram.
"Ini merupakan langkah dalam pengendalian harga bahan pokok di Kota Batam. Ini juga upaya kami memberikan harga murah bagi masyarakat," ujar Rudi, Kamis (19/10/2023).
Wali Kota terus berkomitmen dalam pengendalian inflasi Kota Batam. Ia mengatakan, Pemko Batam sudah menyiapkan dan menjalankan program pengendalian inflasi. Melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, program pengendalian inflasi terus dijalankan. Ia berharap, semua pihak mampu berkolaborasi dalam pengendalian inflasi ini.
"Selain pasar murah, ada juga pembagian sembako gratis sebagai upaya pemerintah mengendalikan inflasi," katanya.
Kepala Dinas Perindag Kota Batam, Dr. Gustian Riau, SE. MM, menambahkan atas arahan Wali Kota Batam, dalam bulan ini digelar operasi pasar murah pada 4 titik di Kecamatan dengan padat penduduk di Batam seperti Bengkong, Batuaji, Sekupang dan Batuampar dengan berkolaborasi dengan 14 perusahaan penyedia bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat di Kota Batam. Sejak awal tahun hingga di ujung tahun 2023, Wako Batam sudah dan akan menggelar upaya-upaya penetrasi pasar sehingga suplai dan permintaan pasar kebutuhan pokok di Batam terjaga keseimbangan dan kestabilan harga, tambah mantan Kadis PMPTSP tersebut.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, angka inflasi Kota Batam pada Bulan September 2023 sebesar 0,12 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi bulan September 2022 yang sebesar 1,08 persen. Sehingga, inflasi di Kota Batam masih terkendali.
Kepala BPS Batam, Aguskadaryanto, mengatakan, inflasi terjadi karena kenaikan IHK dari 114,85 pada Agustus 2023 menjadi 114,99 pada September 2023. Sementara, inflasi tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022) sebesar 2.12 persen.
"Inflasi Kota Batam di bulan September 2023 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran," ujar Aguskadaryanto dalam keterangan tertulisnya.
Adapun, delapan indeks kelompok pengeluaran yang terjadi kenaikan yakni kelompok pendidikan naik sebesar 1,47 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,32 persen; kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,23 persen.
Kemudian, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,16 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,13; kelompok transportasi naik sebesar 0,11 persen.
Selanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 0,08 persen; dan kelompok kesehatan naik sebesar 0,05 persen.
"Walaupun demikian, kelompok makanan, minuman dan tembakau turun sebesar 0,15 persen; dan perlengkapan ,peralatan dan pemeliharaan rutin turun sebesar 0,10 persen," ujarnya.
Jika dibandingkan inflasi bulanan, tahun kalender, dan tahun ke tahun, pada bulan September 2023 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen, lebih rendah dibandingkan bulan September 2022 yang mengalami inflasi sebesar 1,08 persen.
Kemudian, tingkat inflasi tahun kalender September 2023 sebesar 1,21 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan inflasi tahun kalender September 2022 yang sebesar 5,01 persen.
"Dan tingkat inflasi tahun ke tahun September 2023 terhadap September 2022 sebesar 2,12 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi tahun ke tahun September 2022 terhadap September 2021 sebesar 6,87 persen," katanya.
Untuk diketahui, dari 24 kota IHK di Sumatera, tercatat semua kota di Sumatera mengalami inflasi pada bulan September 2023. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,41 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,07 persen. Kota Tanjung Pinang menduduki peringkat tertinggi ke 8 sementara itu Kota Batam menduduki peringkat ke-22 dari dari 24 kota yang mengalami inflasi pada bulan September 2023 di Sumatera.
Selanjutnya, jika dilihat dari 90 kota IHK, tercatat 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertitinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,41 persen dan inflasi terendah terjadi di Balik Papan sebesar 0,02 persen. Deflasi terdalam terjadi di Kota Manokwari sebesar 1,70 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Denpasar sebesar sebesar 0,03 persen.
"Kota Batam menduduki peringkat ke-58 dari 73 kota yang mengalami inflasi se-Indonesia," katanya.
Dengan peringkat tersebut, menunjukkan Kota Batam merupakan salah satu daerah yang berhasil menjaga kesimbangan dan kestabilan harga sehingga tingkat inflasi juga tidak terlalu tinggi.(advertorial)