Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar membuka Pameran dan Bazar Kuliner pada Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Kepri, di Tugu Sirih Laman Gurindam XII Tanjungpinang, Kamis (21/9).
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG- Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar membuka Pameran dan Bazar Kuliner pada Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Kepri, di Tugu Sirih Laman Gurindam XII Tanjungpinang, Kamis (21/9).
Pameran dan Bazar Kuliner ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Kepri tahun 2023 yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri 21 hingga 23 September 2023 mendatang.
Dalam kesempatan ini, Dewi Ansar mengapresiasi Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri atas terselenggaranya acara ini. Ia juga mengatakan seiring perkembangan zaman dan teknologi yang sangat pesat di era modernisasi saat ini sangat rentan menggerusnya budaya Melayu di kalangan generasi muda Kepri.
"Untuk itu, melalui acara ini diharapkan Pelan Kebudayaan Daerah Provinsi Kepri ini dapat menjadi momentum pelestarian budaya Melayu, seperti Visi Provinsi Kepri yaitu 'Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing dan Berbudaya'," ujarnya.
Melalui Pameran Pekan Budaya ini juga, Dewi Ansar berharap dapat menjadi momentum pelestarian Budaya Melayu dengan memperkenalkan warisan budaya tersebut kepada para pengunjung atau masyarakat umum agar ikut mengetahui dan membangkitkan kenangan dari rentetan sejarah Budaya Melayu yang telah ada dari zaman dahulu.
"Dengan membagikan berbagai budaya dan pameran budaya Melayu kepada pengunjung dapat mewariskan budaya dan memberikan pengenalan dan pengetahuan budaya Melayu kepada masyarakat Kepri khususnya masyarakat Tanjungpinang," imbuhnya.
Selain itu, "melalui Pameran ini juga diharapkan dapat menggeliatkan nilai-nilai ekonomi yang ada dalam warisan budaya tersebut yang dapat membantu para pelaku dan penggiat budaya meningkatkan kesejahteraannya," tambahnya.
Tak hanya itu, Ketua TP PKK Kepri juga mengkampanyekan untuk mendukung Pemerintah Daerah dalam menjadikan salah satu pakaian Melayu yakni Kebaya Labuh sebagai salah satu usulan warisan Budaya. Sebagaimana Pantun yang sudah diakui sebelumnya pada Tahun 2022 lalu.
"Kami mendorong dijadikannya pakaian Melayu sebagai warisan tak benda ke The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)," tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, para Ketua Organisasi Wanita se-Provnsi Kepri yang hadir atau yang diwakili, para anggota DPRD Kepri yang hadir, Tim Percepatan Pembangunan Kepri Nazaruddin, para Kepala OPD Kepri yang hadir atau yang diwakili, Para tokoh Masyarakat syarakat Kepri, para tokoh Agama Kepri, para tokoh Adat Kepri, para tokoh Seniman Kepri dan para Budayawan Kepri. (rilis)