MUI Kota Batam bersama sejumlah ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Al-Washliyah, Parmusi, DDII, DMI, IPIM, PMB, BMGQ,, BKMT, BKPRMI dan lainnya saat audensi dengan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Kamis (21/09/23) di Gedung BP Batam. (dok)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam berharap dan mendorong ada titik temu antara kepentingan investasi dan aspirasi warga Rempang secara berkeadilan. Hal ini disampaikan oleh pemimpin MUI Kota Batam bersama sejumlah ormas Islam seperti NU Muhammadiyah, Al-Washliyah, Parmusi, DDII, DMI, IPIM, PMB, BMGQ,, BKMT, BKPRMI dan lainnya saat audensi dengan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi pada Kamis (21/09/2021) di Gedung Marketing BP Batam.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum MUI Kota Batam, K.H. Luqman Rifa'i menegaskan ^Kita berharap di satu sisi investasi sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat tetap jalan . Di sisi lain tetap menjunjung tinggi hak-hak warga Rempang secara berkeadilan dan bermartabat. Dengan demikian harus ada titik temu secara win win solution".
KETUA Umum MUI Batam, KH Luqman Rifa'i. (dok)
Dalam kesempatan itu, Kepala BP Batam Muhammad Rudi memaparkan secara detail tentang kronologi perencanaan dan progres investasi di Pulau Rempang yang menjadi Proyek Strategis Nasional. "Dalam perjalanan investasi ini memang banyak dinamika yang menimbulkan pro dan kontra. Tapi kami telah berusaha menyelesaikan permasalahan ini dengan sebaik- baiknya tanpa sedikitpun bermaksud menyakiti rakyat kami sendiri." terangnya.
Dalam audensi ini sejumlah pimpinan ormas islam mengajukan pertanyaan, masukan dan saran kepada Kepala BP Batam terkait persoalan Rempang.
Kepala BP Batam juga memaparkan klarifikasi atas beberapa pemberitaan yang sesuai fakta dan pemberitaan yang hoax. (mui)