Ketua II Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Batam, Hariyanti Jefridin. (diskominfobatam)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Angka stunting di Kota Batam setiap tahunnya menurun dimana prevalensi stunting di Kota Batam Tahun 2022 turun di angka 15,2 persen. Angka tersebut di bawah angka nasional yaitu 21,6 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua II Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Batam, Hariyanti Jefridin, sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batam, saat menerima kunjungan dari TP PKK Kabupaten Sijunjung di Lt.IV Kantor Wali Kota Batam, Rabu (20/09/2023).
Hariyanti menjelaskan, pencapaian ini tidak lepas dari peran serta seluruh elemen yang terkait salah satunya adalah kader PKK dari tingkat RT/RW, kelurahan hingga kecamatan. Bukan hanya sebatas program kerja, TP PKK Kota Batam melalui pokja IV, yang dipimpin langsung Ketua TP PKK Kota Batam, Marlin Agustina Rudi turun langsung kemasyarakat dalam penyuluhan maupun sosialisasi dalam pencegahan stunting.
“Ibu Ketua TP PKK Kota Batam tidak hanya duduk diam, tapi langsung turun kemasyarakat dan bersama-sama dengan kader PKK dan Puskesmas setempat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan disitulah kami (PKK) dapat memberikan pemahaman bahwa pencegahan stunting ini sangat penting,” Jelas Hariyanti.
Pada kesempatan itu, Hariyanti juga mengakui bahwa banyak kendala-kendala yang dihadapi saat bertemu langsung dengan masyarakat. Namun kendala tersebut menjadi fenomena yang memberikan tantangan bagaimana PKK dapat memberikan penjelasan langsung kemasyarakat sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
Ketua TP PKK Kabupaten Sijunjung, Riri Benny Dwifa berterima kasih atas diterimanya rombongan dari TP PKK Kabupaten Sijunjung. Riri menjelaskan bahwa permasalahan stunting ini merupakan permasalah serius yang dihadapi pemerintah Kabupaten Sijunjung.
Katanya, pada 2022 angka stunting di Kabupaten Sijunjung diangka 30 persen lebih tinggi dari angka nasional. (rilis)