Ali Mohammed Zaki
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Tahukah kalian siapa yang pertama kali menemukan virus Corona yang masih satu keluarga dengan virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) tersebut?
Media Inggris the Guardian melaporkan, penemu pertama virus ini adalah seorang ahli virus di Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi, yang bernama Ali Mohamed Zaki pada Juni 2012.
Zaki menemukan virus corona jenis baru itu setelah meneliti dahak dari seorang pasien, pria berusia 60 tahun, yang dirawat di sebuah rumah sakit karena pneumonia virus yang parah. Ia baru menemukan virus corona baru setelah melakukan serangkaian tes.
Setelah menemukan virus corona jenis baru itu, Zaki dengan cepat mengirim email ke laboratorium virologi terkemuka di Erasmus Medical Centre di Rotterdam, Belanda. Laboratorium itu adalah tempatnya pernah meminta bantuan dalam penelitiannya.
Untuk mengingatkan ilmuwan lain, Zaki juga memosting catatan tentang proMED, sistem pelaporan internet yang dirancang untuk secara cepat berbagi rincian penyakit menular dan wabah dengan para peneliti dan lembaga kesehatan masyarakat.
Sayangnya, akibat hal itu, ia malah dipecat. Kontrak kerjanya di rumah sakit diputus atas tekanan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, katanya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya di Mesir.
"Mereka tidak suka ini muncul di proMED. Mereka memaksa rumah sakit untuk mengakhiri kontrak saya," kata Zaki kepada Guardian dari Kairo. "Saya terpaksa meninggalkan pekerjaan saya karena ini, tetapi itu adalah tugas saya. Ini adalah virus yang serius."
Tak berapa lama setelahnya, kasus serupa dengan pasien Zaki juga dilaporkan terjadi di Inggris, tepatnya di Rumah Sakit St Thomas, Lond.
Pada saat itu, seorang pria berusia 49 tahun dari Doha, Qatar, terjangkit. Ia dilaporkan baru mengunjungi Arab Saudi. Pada saat itu, tenaga medis yang menanganinya tahu pria itu terjangkit virus, namun mereka tidak tahu jenis virus apa yang menjangkitinya dan seberapa parah dampaknya.
Karena kebingungan, dokter di rumah sakit memberitahukan kasus itu ke Health Protection Agency's Imported Fever Service (HPA), yang memulai penyelidikan sendiri. Mereka kemudian menemukan file yang diunggah Zaki di proMED. Setelah dicocokkan, virus itu ternyata adalah coronavirus.
Setelahnya, HPA segera memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Tiba-tiba ini menjadi jauh lebih menarik," kata Tony Mounts, kepala pemantauan dan pengawasan pandemi di Organisasi Kesehatan Dunia.
"Kami sekarang memiliki dua kasus yang terjadi beberapa bulan terpisah, dari virus dalam keluarga yang sama dengan SARS, dan kedua kasus memiliki pneumonia yang buruk."
Namun begitu, para ilmuwan disebut masih belum tahu dari mana asal virus, bagaimana caranya menginfeksi dan menyebar ke orang, serta seberapa cepat penyebarannya.
Mereka juga mengatakan, tidak ada tanda-tanda bahwa virus menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Namun mereka khawatir virus itu akan bermutasi dan dapat beradaptasi sehingga bisa menyebar lebih mudah.
"Itulah yang kami khawatirkan," kata Eric Snijder, kepala virologi molekuler di Leiden University. "Jika itu terjadi, mungkin akan ada varian pandemi yang menyebar dengan mudah, dan itu akan menjadi masalah besar." (tm)