Ilustrasi: Pembakaran. (net)
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Seorang pria membakar halaman Alquran di luar masjid utama Stockholm, Swedia pada Rabu. Polisi telah menyelidiki pria tersebut.
Dilansir AFP, Kamis (29/6/2023), polisi Swedia mengatakan pihaknya tengah menyelidiki pria tersebut. Polisi menilai pria itu dalam hasuta "terhadap kelompok etnis."
Tindakan itu juga dikecam oleh Turki. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengutuknya sebagai "tercela".
"Tidak dapat diterima untuk mengizinkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi. Menutup mata terhadap tindakan mengerikan seperti itu berarti terlibat," kata Fidan di Twitter.
Turki memblokir tawaran NATO negara itu karena apa yang dianggapnya sebagai kegagalan Stockholm untuk menindak kelompok-kelompok Kurdi yang dianggapnya "teroris," dan secara khusus menyinggung pembakaran Alquran lain di luar kedutaannya di Stockholm pada bulan Januari.
Pertemuan antara para diplomat top negara dijadwalkan pada 6 Juli di markas NATO di Brussel. Rekan-rekan NATO mendorong Turki untuk memberikan lampu hijau ke Swedia pada saat pertemuan puncak diadakan di Lithuania pada 11-12 Juli.
Dalam keputusan tertulisnya yang memberikan izin untuk protes tersebut, polisi Stockholm mengatakan risiko keamanan yang terkait dengan pembakaran "tidak bersifat yang dapat membenarkan, berdasarkan undang-undang saat ini, keputusan untuk menolak permintaan tersebut".
Salwan Momika, 37, yang melarikan diri dari Irak ke Swedia beberapa tahun lalu, telah meminta izin kepada polisi untuk membakar kitab suci umat Islam "untuk mengungkapkan pendapat saya tentang Alquran".
Menjelang protes, Momika mengatakan kepada kantor berita TT bahwa dia juga ingin menyoroti pentingnya kebebasan berbicara.
"Ini demokrasi. Bahaya kalau mereka bilang kita tidak bisa melakukan ini," kata Momika.
Di bawah pengawasan polisi yang ketat dan dengan sekitar selusin penentang meneriakinya dalam bahasa Arab. Momika, yang mengenakan celana krem dan kemeja, berbicara kepada beberapa lusin orang melalui megafon.
Dia menginjak-injak Alquran, memasukkan potongan daging asap ke dalamnya, membakar beberapa halaman sebelum menutupnya, dan menendangnya seperti bola, sambil melambai-lambaikan bendera Swedia, lapor koresponden AFP di tempat kejadian. (detikcom)