Perkumpulan Nelayan Unggulan Madani (PNUM) bersama Instansi Pemerintah Belakang Padang, Kota Batam, melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove sebanyak 3.000 bibit Mangrove, Selasa (27/06). (transkepri.com/adri)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Nelayan yang tergabung dalam Perkumpulan Nelayan Unggulan Madani (PNUM) Kecamatan Belakang Padang menanam 3000 bibit mangrove di sekitar perairan Belakang Padang, Kota Batam.
Inisiatif menanam bibit mangrove ini datang dari para nelayan PNUM karena melihat kondisi mangrove sebagai rumah biota laut seperti ikan kian berkurang.
Ketua PNUM, Mustafa mengatakan, penanaman mangrove ini adalah bagian dari bentuk tanggungjawab dan kepedulian nelayan dalam menjaga kelestarian lingkungan laut.
"Sesuai dengan tema penanaman mangrove hari ini adalah 'Menjaga Kelestarian, Keindahan dan Kebersihan Lingkungan Laut serta Memelihara Keindahan Habitat Alam Dasar Laut adalah Tanggung Jawab Perkumpulan Nelayan Unggulan Madani yang Berorientasi sebagai Nelayan," ujarnya, Selasa (27/06).
Sekertaris PUNM, Ascharudin menjelaskan, PUNM merupakan wadah untuk menyatukan nelayan-nelayan yang ada di Kecamatan Belakang Padang. Saat ini nelayan yang tergabung di dalam PUNM yang berdiri sejak Januari 2021 ini merupakan nelayan dari Dapur Arang, Sekanak Raya, Pulau Bertam, dan Pulau Lingke. Saat ini PUNM beranggotakan 102 nelayan. Setengah dari anggotanya merupakan nelayan Suku Laut.
"PUNM juga terbuka bagi nelayan dari pulau lain yang ingin bergabung. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui program-program pemerintah. Jadi melalui perkumpulan kami berharap program pemerintah bisa tepat sasaran," pungkas Ascharudin.
Dalam penanaman mangrove tersebut, PUNM juga melibatkan instansi pemerintah yang ada di Belakang Padang, mulai dari TNI-Polri dan Dinas Perikanan Kota Batam. Dalam kesempatan itu, Ascharudin juga menyampaikan beberapa kendala yang dialami para nelayan saat ini. Salah satunya adalah kurangnya sarana tangkap ikan yang dimiliki nelayan saat ini.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kota Batam, Witono, mengapresiasi inisiatif PUNM menanam bibit mangrove.
"Kami sangat mengapresiasi penanaman mangrove yang diinisiasi oleh PUNM. Ini merupakan bentuk dari rasa peduli dan memiliki terhadap ekosistem mangrove tempat berkumpulnya ikan. Kami berharap nelayan selalu berdampingan dan berkolaborasi dengan penerintah dalam menjaga kelestarian laut," kata Witono
Terkait kendala yang disampaikan para nelayan, Witono berjanji akan meneruskannya ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi yang memiliki kewenangan dalam pembinaan terhadap nelayan sebagai kelompok masyarakat pengawas.
"Tadi kami sudah sampaikan ke PUNM untuk melengkapi administrasinya agar bisa kami rekomendasikan ke DKP Kepri," katanya.
Witono mengimbau agar para nelayan segera mengurus kartu KUSUKA yang merupakan identitas tunggal pelaku usaha dan merupakan integrasi dari kartu dan data pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam memperoleh bantuan dan asuransi bagi nelayan.
Di penghujung seromial penanaman mangrove, Ascharudin juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah terhadap nelayan di Kecamatan Belakang Padang selama ini.
"Selama ini kami para nelayan cukup terbantu oleh Pemerintah Kota Batam. Kami berharap ke depan para nelayan bisa terus mendapatkan perhatian," tambahnya. (adri)