Perdana Menteri Malaysia yang baru, Muhyiddin Yassin
TRANSKEPRI.COM.KUALALUMPUR- Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menunjuk perdana menteri baru. Bukan Mahathir Mohamad, bukan juga Anwar Ibrahim. Tapi, Muhyiddin Yassin. Apakah krisis politik Negeri Jiran itu akan kembali normal dengan ditunjuknya pria keturunan Bugis dan Jawa itu? Kita lihat saja nanti.
Keputusan Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin Yassin memang sangat mengejutkan. Pasalnya, selama ini hanya ada dua nama yang digadang-gadang akan menjadi perdana menteri; Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim. Nama Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) itu tak pernah masuk radar.
Keputusan pengangkatan Muhyiddin disampaikan langsung Kepala Rumah Tangga dan Keluarga Kerajaan, Ahmad Fadil Shamsuddin, kemarin. Pengangkatan Muhyiddin setelah Raja Malaysia menggelar pertemuan dengan seluruh anggota parlemen Negeri Jiran. "Karena itu, raja sudah memutuskan Muhyiddin sebagai PM Malaysia sejalan dengan Artikel 40 (2) (a) dan 43 (2) (a) Konstitusi Federal," jelas Fadil seperti dilansir Channel News Asia, kemarin.
Muhyiddin akan dilantik di Istana Negara pada hari ini sekitar pukul 10.30. Fadil menjelaskan, Raja Malaysia mengungkapkan, pengukuhan Muhyiddin tidak akan ditunda lantaran berkaitan dengan masa depan negara. "Beliau berharap, ini adalah keputusan terbaik bagi siapa pun, dan berharap juga hasil ini akan mengakhiri krisis politik yang terjadi," pungkasnya.
Usai mendapat surat keputusan Raja Malaysia, Muhyiddin langsung sujud syukur. Lewat akun twitter salah satunya dari seorang praktisi hukum di Kuala Lumpur, Akmal Saufi MK @akmalsaufi, Muhyiddin diketahui melakukan sujud syukur di ruang tengah kediamannya di Bukit Damansara, Kawasan Federal Kuala Lumpur, sekitar pukul 15.20.
Muhyiddin yang mengenakan kemeja lengan panjang putih dan celana panjang hitam itu, melakukan sujud syukur selama 45 detik. Setelahnya itu, dia langsung memanjatkan doa, yang langsung diaminkan oleh orang sekitarnya.
Kepada ratusan wartawan di depan kediamannya di Kuala Lumpur City, Muhyiddin menyampaikan rasa terima kasih ke Raja Malaysia, yang telah memberinya amanah sebagai PM pengganti Mahatir Muhammad. Dia berharap, rakyat Malaysia menerima dengan hati terbuka keputusan yang diumumkan Istana Negara itu.
"Saya menjunjung kasih di atas perkenan Yang di-Pertuan Agong dan ingin ucapkan terima kasih kepada semua yang memberi sokongan moral kepada saya. Kita telah pun beristiqamah untuk menyatakan syukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada saya," ujarnya seperti dilansir Berita Harian Malaysia, kemarin.
"Saya diberi tahu bahwa seremoni pengambilan sumpah akan digelar dihadapan Yang di-Pertuan Agong (hari ini), pukul 10.30 waktu setempat. Insyaallah saya akan hadir di Istana Negara besok. Tolong doakan untuk masa depan yang lebih cerah bagi kita semua. Terima kasih, assalamualaikum," pintanya.
Muhyiddin pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia (2009-2015). Muhyiddin adalah Ketua Umum Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu. Muhyiddin lahir 15 Mei 1947 (72 tahun), di Negara Bagian Muar, Malaysia. Ayahnya keturunan Bugis dan ibunya keturunan Jawa. Sebelumnya dia menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani. Ia juga merupakan bekas Menteri Besar Johor.
Muhyiddin meniti karier sebagai politisi dari partai Penguasa Malaysia, UMNO sejak berusia 31 tahun. Muhyiddin mendapat dukungan 36 anggota parlemen dari Partai Bersatu. Dukungan seluruh anggota Partai Bersatu ini mengejutkan, mengingat sebelumnya Partai Bersatu selalu menegaskan dukungan untuk Mahathir. Bahkan sebelumnya Partai Bersatu berhasil membujuk Mahathir untuk mencabut keputusannya mengundurkan diri sebagai Chairman partai ini.
Di bawah Muhyiddin, Partai Bersatu sebelumnya menyatakan keluar dari koalisi pemerintah Pakatan Harapan (PH) yang kemudian memicu pergolakan politik di Malaysia. Mereka lalu membentuk aliansi baru dengan kelompok oposisi yang tergabung dalam koalisi Barisan Nasional (BN) untuk membentuk pemerintahan baru.
Sementara itu, koalisi PH awalnya pada Rabu (26/2) lalu menyatakan akan mencalonkan Anwar Ibrahim, Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), sebagai kandidat PM baru. Namun pada kemarin pagi bergeser mendukung Mahathir yang tiba-tiba menawarkan diri menjadi kandidat PM Malaysia.
Mahathir mau menjadi PM kembali setelah mengetahui Muhyiddin didukung oposisi, termasuk Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Mahathir sebagai pendiri Partai Bersatu menegaskan, ia tak mendukung Muhyiddin dan enggan bekerja dengan UMNO yang disebutnya korup.(tm)