Komisi III DPRD Batam gelar RDP bersama Warga Buana Vista, bahas terkait permasalahan air bersih di Batam, Senin (29/05/2023). (transkepri.com/adri)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Permasalahan air bersih yang melanda masyarakat Batam selama bertahun-tahun masih belum mendapatkan solusi, malahan menjadi buruk akhir - akhir ini usai di Pegang oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Air Batam Hilir (ABH).
Hal itu di sampaikan oleh warga Buana Vista, Kota Batam, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Anggota DPRD Batam di Ruang Komisi III DPRD Batam, Senin (29/05).
"Sudah sejak 2009 tahun krisis suplai air, masih belum ada solusi," ucap Sanusi Warga perumahan, Buana Vista saat RDP.
Menurutnya, kebutuhan air merupakan hak dan kebutuhan pokok semua warga, oleh karena itu kami mengadu ke DPRD Batam sebagai wakil warga.
Namun, pengaduan tersebut tak kunjung mendapatkan solusi karena pihak dari ABH BP Batam yang di undang dalam RDP tidak Hadir memenuhi Undangan.
Ketua RW O26 kelurahan Belian, Batam kota, Dodon Prayogi mengungkapkan, bahwa pengaduan beberapa kali dilayangkan namun tidak ada jalan keluar.
"Karena DPRD merupakan perwakilan kami selaku rakyat, oleh karena itu kami mengadu," ujar Dodon.
Dodon menyesalkan terhadap Anggota DPRD Batam karena dinilai gagal menyerap aspirasi dan menyelesaikan permasalah krisis air Batam.
"Untuk menghadirkan dari Perusahaan yang mengelola air saja tidak bisa," kata dia.
Sementara, Ketua komisi III DPRD Batam, Djoko Mulyono mengatakan, terkait rapat sudah mengirimkan undangan ke semua yang berpihak termasuk SPAM BP Batam.
"Karena permasalahan ini, kami DPRD Batam tidak mempunyai kewenangan, melainkan Komisi VI DPR RI," kata Joko.
Pihaknya dari Komisi III sudah mencoba mengundang semua dari BP Batam dengan surat resminya namun tidak hadir.
Ia juga menyebutkan krisis suplai air bukan hanya di wilayah daerah tersebut, melainkan seluruh Batam. (adri)