Pencarian dan penyelamatan kecelakaan laut kapal SB Evelyn Calisa 01, yang tenggelam di Perairan Sungai Guntung, Provinsi Riau, Kamis (27/04) sekitar pukul 13.00 WIB terus dilakukan.(istimewa)
TRANSKEPRI.COM.RIAU - Pencarian dan penyelamatan kecelakaan laut kapal SB Evelyn Calisa 01, yang tenggelam di Perairan Sungai Guntung, Provinsi Riau, Kamis (27/04) sekitar pukul 13.00 WIB terus dilakukan
Berdasarkan informasi terupdate yang diperoleh transkepri.com, kapal tersebut memuat 74 penumpang yang rencananya akan mengantarkan para penumpang ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Kepala Basarnas Pekanbaru, I Nyoman Sidakarya, melalui Kepala Seksi Operasi Basarnas Pekanbaru, Benteng Telau mengatakan, Kapal SB Evelyn Calisca 01 mengalami kecelakaan diperairan Sungai Guntung, Provinsi Riau. Adapun korban sebanyak 74 orang akibat kecelakaan kapal tersebut.
"Penumpang kapal tersebut sebanyak 74 orang, yang dimana 62 orang dinyatakan selamat, 11 orang meninggal dunia, dan 1 orang masih dalam pencarian," ujar Benteng kepada transkepri.com, pada Jumat (28/04) pagi.
Lanjutnya, sebagian korban yang selamat mengalam trauma ringan dan saat ini sedang mendapatkan penanganan tim medis.
"Sebagian korban yang selamat mereka mengalami trauma ringan, saat ini sudah ditangani oleh tim medis," kata Benteng.
Benteng juga menambahkan, Kepala Basarnas Pekanbaru saat ini sudah tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sejak subuh tadi untuk meninjau langsung pencarian korban yang saat ini belum ditemukan.
"Subuh tadi sekitar pukul 02:00 Wib Kepala Basarnas Pekanbaru sudah tiba di lokasi untuk meninjau langsung operasi pencarian korban Kapal SB Evelyn," pungkasnya.
Ia juga mengimbau, kepada pengusaha pelayaran agar selalu mematuhi dan memperhatikan prosedur keselamatan dalam berlayar. Dan juga bagi masyarakat jika kapal sudah penuh jangan memaksakan diri untuk tetap ikut berlayar, karena hal tersebut dapat membahayakan diri sendiri serta penumpang lainnya.
"Saya mengimbau kepada semua maskapai agar selalu mengutamakan safety. Bagi masyarakat yang ingin berlayar jangan memaksakan diri jika kapal sudah penuh, karena sangat berbahaya, jangan mengedepankan kepentingan pribadi, akan tetapi penumpang dan maskapai harus mengutamakan keselamatan," imbau Benteng.(adri)