Wakil Walikota Tanjungpinang, Rahma menggelar konfrensi pers, alasannya mundur dari Partai Golkar
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Dihadapan sejumlah awak media Rahma menceritakan alasannya meninggalkan Partai Golkar dan kini bernaung di Partai Nasional Demokrat(NasDem), Senin (24/02/20)
Melalui Konfrensi Pers di kantor DPD Partai NasDem Kota Tanjungpinang, Rahma di dampingi Bobby Jayanto, Ketua DPD Nasdem Kota Tanjungpinang, mengaku Lebih nyaman di Partai Nasdem. Hal senada juga Ia kemukakan dihadapan sejumlah awak media.
“Saat ini saya lebih nyaman di Partai NasDem, saat dilantik, saya diberikan posisi strategis yaitu sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik,” katanya.
“Ketika di Golkar saya hanya dikasih KTA," ujarnya sambil tersenyum.
Kendati keberadaanya di partai Golkar tidak memiliki peran strategis atau seperti 'anak bawang', dirinya tetap menghargai Partai Golkar yang telah berjasa mewujudkan keinginan Politiknya menjadi Wakil Walikota Tanjungpinang.
Bahkan katanya, sebagai Politisi dirinya tetap menghormati Ansar Ahmad dan Ade Angga sebagai Ketua DPD Partai Golkar.
“Saya tetap Wakil Walikota Tanjungpinang yang diusung Partai Golkar sampai 2023 mendatang, sedangkan Partai NasDem adalah kendaraan Politik saya berikutnya", Ujarnya.
Disela sela Konfrensi Pers, Rahma sempat menyapa hadirin dan awak media dengan Salam Restorasi untuk Perubahan.
Disamping itu, Bobby Jayanto, selaku Ketua DPD Partai NasDem Kota Tanjungpinang menyambut niat baik Rahma yang ingin bergabung dan berbuat di Partai NasDem.
“Saat ini Rahma sudah menjadi keluarga Partai NasDem dan mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik di DPW NasDem,” sebutnya.
Berdasarkan Informasi yang berhasil dirangkum TRANSKEPRI.COM dilapangan, Rahma hengkang dari Partai Golkar karena kenginannya untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Tanjungpinang tak kesampaian.
Hal ini dibenarkan oleh Untung Budiawan sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Tanjungpinang. Katanya, Rahma menginginkan posisi sebagai Ketua Partai.
"Partai Golkar memiliki mekanisme dan peraturan, seharusnya wacana itu Ia kemukakan melalui pencalonan saat Musda Golkar kemaren,” tutup Untung. (mad)