Januari-Februari 2023 BC Batam Amankan 421.960 Batang Rokok Ilegal

Rabu, 01 Maret 2023

Barang-bukti rokok ilegal yang berhasial diamankan Bea Cukai Batam, kurun waktu Januari-Februari 2023. (transkepri.com/adri)

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Bea dan Cukai Batam Lakukan penindakan terhadap rokok ilegal sebanyak 421.960 batang dari berbagai jenis dan merk yang beredar di masyarakat sejak kurun waktu Januari sampai dengan Februari 2023.

Kepala Bidang Bidang Kepatuhan dan Layanan Informasi, Rizki Baidillah mengatakan, penindakan 421.960 batang rokok legal tersebut berasal dari berbagai kegiatan pengawasan, antara lain pengawasan rutin darat berhasil menindak 15.280 batang, kemudian hasil pengawasan patroli laut berhasil menindak 178.400 batang dan terakhir berasal dari pelimpahan Aparat Penegak Hukum (APH) sebanyak 229.080 batang.

"Kegiatan penindakan yang dilakukan selama bulan Januari hingga Februari 2023 diawali dengan mengumpulkan berbagai informasi dari masyarakat." Ujar Rizki Baidillah.

Rizki juga menjelaskan, bahwa kegiatan pengawasan dan penindakan yang dilaksanakan selama Januari 2023 menghasilkan 73 Surat Bukti Penindakan (SBP) dengan berbagai komoditi barang, seperti rokok ilegal, minuman alkohol ilegal, barang pornografi dan sextoys, ballpress, alat kesehatan dan lainnya.

"Kegiatan pengawasan dan penindakan ini merupakan tugas Bea Cukai Batam yang diadakan secara rutin. Tujuannya untuk membasmi peredaran rokok ilegal di Batam, serta barang ilegal lainnya karena dapat menimbulkan kerugian bagi negara maupun masyarakat," jelasnya.

Ia juga menambahkan, Bea Cukai Batam akan terus berupaya menekan angka peredaran rokok ilegal dan komoditi yang dilarang lainnya. Tentunya peran ini akan semakin baik apabila ada peran aktif masyarakat dalam menyampaikan informasi terkait adanya rokok ilegal dan juga tidak aktif dalam kegiatan jual beli rokok tanpa pita cukai.

"Hal tersebut akan sangat membantu tugas Bea Cukai Batam dalam melakukan pengawasan. Bea Cukai sangat mengapresiasi masyarakat yang memberi informasi adanya indikasi peredaran barang ilegal dan berbahaya," ucap Rizki. (Adri)