Seorang warga binaan Lapas Batam, Kamis (23/02/23) saat melakukan fashion show di halaman Lapas perempuan Batam. (istimewa)
Kepala Lapas Perempuan Kelas II B Batam Nebi Viarleni mengatakan, para napi menggunakan baju hasil karya warga binaan untuk ditampilkan ke kepada masyarakat.
"Tadi yang ditampilkan merupakan busana batik karya yang dibuat di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Batam dan diperagakan oleh warga binaan langsung," ujar Nebi, Jumat (24/02).
Ia menyampaikan, kegiatan tersebut mengakomodir bakat terpendam warga binaan, tidak hanya sekedar untuk mengisi kekosongan waktu semata selama di lembaga pemasyarakatan. Kegiatan pameran karya warga binaan nya berlangsung selama tiga hari dan memamerkan berbagai karya dan keterampilan.
"Kita mendukung mereka untuk berkarya dan membuat keterampilan agar kelak bisa berguna setelah keluar dari sini," ucap Nebi.
Menurutnya, para napi mempunyai keterampilan untuk melanjutkan kehidupan dan bisa diterima dengan baik dan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
"Mereka hanya tersesat, saat di sini mereka bertobat, dan saya berharap mereka keluar dari sini jadi orang hebat," ucap Nebi.
Lanjutnya, warga binaan disini sudah banyak karya yang dihasilkan di Lapas Perempuan Batam, diantaranya kerajinan tangan membuat miniatur dari kayu, keset kaki, tas, batik, boneka, tata boga seperti membuat kue, roti dan kuliner lainnya.
Nebi berharap, kegiatan pemberdayaan warga binaan untuk memunculkan kreatifitas bisa berguna.
"Kami berharap dari kegiatan ini bisa mengurangi stigma negatif di masyarakat tapi mereka diberdayakan di sini untuk menciptakan sesuatu yang kreatif kemudian memberikan peluang yang sebesar-besarnya kepada mereka setelah bebas nanti untuk berkiprah di masyarakat," harap Nebi. (adri)