Larry Tesler. Foto/Istimewa
TRANSKEPRI.COM. NEWYORK - Namanya tidak semasyhur Bill Gates atau Steve Jobs. Namun, jasanya sangat besar di dunia informasi dan teknologi (IT). Larry Tesler yang meninggal pekan ini pada usia 74 tahun merupakan ilmuwan komputer pencipta fitur cut, copy, dan paste yang digunakan miliaran kali per hari di seluruh dunia.
Jauh sebelum Apple, Windows, dan Mac ada, Tesler sudah menemukan fitur cut, copy, dan paste selama bekerja di Xeroc PARC. Saat Xerox ingin berinvestasi di Apple sebelum IPO, Apple menuntut dan meraih hak untuk mengunjungi Pusat Penelitian Xerox di Palo Alto pada 1980. Saat itu, Apple dipandu Tesler.
Tesler yang menjabat sebagai Direktur Xerox memimpin Steve Jobs dan delegasinya dalam sebuah tur bersejarah tersebut. Tanpa kunjungan itu, Apple kemungkinan tidak akan menemukan inspirasi dalam memodifikasi user interface (UI) dan konsep desain komputer yang kini banyak digunakan di seluruh dunia.
Hal itu bukan tanpa alasan. Berbagai perangkat keras dan lunak komputer, seperti keyboard, mouse, ikon, dan windows juga dikembangkan di Xerox, meski tidak sepenuhnya dikerjakan Xerox. Beberapa orang berpendapat, peran Jobs dan Apple tetap besar dalam kesuksesan revolusi industri komputer dunia.
Namun, Jobs tak menyangkal Tesler beserta perusahaannya memiliki kontribusi yang signifikan. Dia bahkan terkesan dengan demonstrasi yang dipaparkan lelaki kelahiran 1945 itu saat mengunjungi kantornya. “Kamu akan duduk di atas tumpukan emas!” tandas Jobs kepada Tesler yang meninggal pada Senin (17/2).
Tesler juga mengaku mendapatkan ide-ide baru selama memandu Jobs. “Hal paling mengesankan dari tur itu adalah mereka memberikan pertanyaan bagus yang tidak pernah saya dengar selama tujuh tahun bekerja di Xerox. Saya dapat menilai mereka sangat memahami seluk-beluk komputer secara detail,” katanya.
Sayangnya, tanpa sepengetahuan Jobs, Jeff Raskin dan delegasi Apple yang turut dalam tur Xerox secara diam-diam merancang teknologi serupa, termasuk insinyur terkenal Bill Atkinson, selama berbulan-bulan. Pada saat bersamaan, Tesler berhenti bekerja di Xerox dan bergabung dengan tim komputer Lisa Apple.
Tesler dituntut untuk membuat perangkat lunak yang kompatibel, baik untuk Lisa maupun Macintosh (Mac) yang saat itu masih memasuki tahap awal pengembangan. Setelah mengabdi selama bertahun-tahun, di bawah kepemimpinan John Sculley, Tesler naik jabatan menjadi Wakil Presiden Teknologi Maju Apple. (ssb)