Menteri Pendidukan, Nadiem Makarim
TRANSKEPRI.COM- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berjanji menyiapkan uang saku untuk mahasiswa yang menjalankan kegiatan pengganti kuliah di luar kampus sesuai program Kampus Merdeka.
Nadiem mengaku ingin program tersebut bisa dirasakan oleh seluruh mahasiswa. Dia mengatakan dana tersebut disiapkan agar kalangan ekonomi lemah bisa ikut tanpa hambatan ekonomi.
"Kami mengucurkan dana juga untuk membantu universitas-universitas ini melakukan program. Anak-anak miskin pun bisa mengikuti proses pembelajaran di luar kampus, baik kalau dia harus ada uang transportasi dan lain-lain," kata Nadiem dalam dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Kemendikbud di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2).
Nadiem tak merinci dana yang akan disiapkan untuk kegiatan itu. Dia juga belum memaparkan bagaimana distribusi dana tersebut dalam rapat bersama DPR.
Meski begitu, Nadiem memastikan dana tersebut berbeda dengan beasiswa dari Kemendikbud. Nadiem mengatakan beasiswa Bidik Misi dan Kartu Indonesia Pelajar tetap berjalan sendiri.
Mantan Bos Gojek itu berkata kebijakan itu diambil setelah mendengar masukan-masukan dari kalangan mahasiswa. Menurutnya, ada kekhawatiran soal masalah keuangan di kelompok mahasiswa.
"Kami juga mendengar banyak isu mahasiswa sangat senang dengan adanya tiga semester di luar prodi, tapi mereka sangat takut bahwa mungkin tidak ada pendanaan bagi yang tingkat sosial ekonomi lebih rendah," ujarnya.
Sebelumnya, Nadiem meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka untuk pendidikan tinggi. Salah satu bagian yang jadi sorotan masyarakat adalah kewajiban kampus memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk berkegiatan di luar kampus.
Merdeka belajar mewajibkan kampus memperbolehkan mahasiswa menukar 40 SKS atau dua semester dengan kegiatan di luar kampus, termasuk magang di perusahaan. Kampus juga harus memberikan kesempatan bagi mahasiswa menukar 20 SKS setara satu semester untuk mempelajari ilmu jurusan lain.