Gubernur Kepri Ansar Ahmad Menyerahkan DIPA dan TKD Kepri di Tanjungpinang, Jumat (16/12)
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG- Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad didampingi Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan (DJPb) Kepulauan Riau Indra Soeparjanto menyerahkan secara simbolis Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada 17 Satuan Kerja dan Daftar Alokasi Transfer ke daerah (TKD) kepada 7 Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023 di Aula Wan Seri Beni Dompak, Jum'at (16/12).
Dengan tema APBN 2023 yakni "Optimis dan Tetap Waspada", penyerahan DIPA dan TKD ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan penyerahan DIPA Induk Tahun 2023 yang telah dilakukan secara simbolis oleh Presiden Republik Indonesia kepada para Menteri, para Pimpinan Lembaga, dan para Gubernur pada tanggal 1 Desember 2022 yang lalu di Istana Negara di Jakarta.
Sebagai informasi, jumlah dana APBN Tahun 2023 secara nasional adalah sebesar Rp3.061,2 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak Rp15,93 triliun dialokasikan untuk Provinsi Kepulauan Riau, yang terbagi menjadi alokasi belanja untuk instansi vertikal kementerian / lembaga sebesar Rp7,97 triliun dan alokasi dana Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp7,95 triliun yang diperuntukkan bagi seluruh pemerintah daerah lingkup Provinsi Kepulauan Riau.
Acara juga disejalankan dengan Penandatanganan Pakta Integritas antara perwakilan K/L, Perwakilan Kemenkeu, dan Pemda disaksikan untuk menguatkan komitmen bersama terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara berintegritas, bebas dari Korupsi. Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Gubernur Ansar dalam sambutannnya kembali menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo dalam acara Penyerahan DIPA tahun 2023 di Istana Negara yang lalu di antaranya untuk menggunakan alokasi TKD Tahun 2023 untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah dan kelola anggaran TKD tersebut dengan terarah, terukur, akuntabel dan transparan.
"Kemudian tingkatkan kemampuan perpajakan daerah (local taxing power), namun dengan tetap menjaga iklim investasi, kemudahan berusaha, dan kesejahteraan masyarakat. Lalu otimalkan Dana Desa untuk mendukung pemulihan ekonomi dan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, dan seluruh elemen Pemerintahan dan masyarakat harus bahu-membahu bersinergi dalam menghadapi segala krisis yang mungkin akan terjadi di tahun depan" pesan Gubernur.
Gubernur Ansar menambahkan, berbagai langkah dan strategi dalam mengatasi pandemi Covid-19 selama tahun 2020, 2021, dan 2022, telah menjadikan Indonesia diakui dunia sebagai negara yang berhasil sangat baik dalam menangani pandemi Covid-19. Menurutnya, keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pemulihan perekonomian nasional.
"Akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang tingkat perekonomiannya telah kembali ke level prapandemi. Ekonomi Indonesia sudah mulai menggeliat terbukti dengan pertumbuhan ekonomi yang sudah membaik, yang pada triwulan III tahun 2022 mencapai 5,72 persen (year on year), bahkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri pada triwulan III mencapai 6,03 persen (year on year) atau tertinggi di antara provinsi-provinsi lain di Pulau Sumatera" papar Gubernur Ansar. (r)