TRANSKEPRI.COM. BATAM - Infrastruktur merupakan suatu fasilitas dasar yang penting dalam menunjang semua lini kegiatan manusia. Infrastruktur yang memadai dan handal diyakini akan membawa dampak positif bagi kemajuan ekonomi wilayah Batam.
Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto mengatakan bahwa Infrastruktur mempunyai pengaruh multi-effects, seperti membuka jalan bagi lahirnya investasi dan lapangan kerja, memungkinkan berbagai kegiatan ekonomi tumbuh, meningkatkan konektivitas dan mendukung produktivitas masyarakat dan industri.
Ia menegaskan bahwa BP Batam yang dipimpin oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi, secara serius melakukan pengembangan infrastruktur Batam melalui pengembangan prasarana dan sarana kawasan, guna meningkatkan konektivitas darat, laut, udara untuk mendukung aktivitas industri dan pariwisata yang kompetitif.
“pembangunan dan penataan jalan di Batam, selain menyiapkan Batam jadi kawasan modern, merangsang kegiatan ekonomi dari hulu dan hilir, juga dilakukan sebagai konektivitas aktivitas perdagangan dan industri pariwisata.” Kata Enoh.
Lebih rinci Enoh menerangkan, sejumlah 59 Proyek Strategis Infrastruktur telah selesai dibangun BP Batam pada tahun 2021. Sementara untuk tahun 2022, tercatat terdapat 32 proyek strategis infrastruktur Kawasan yang berhasil diselesaikan BP Batam.
Terdiri dari Sarana Bidang Kesehatan, Sarana Pengembangan Kawasan (Waduk dan Distribusi Air Bersih), Prasarana Konektivitas Darat (Jalan dan Drainase), Prasarana Konektivitas Laut di Pelabuhan Batu Ampar, Prasarana Konektivitas Udara di Bandara, Sarana Pengembangan Kawasan (Pariwisata), Sarana Pengembangan Kawasan (Limbah).
Pria lulusan Erasmus University Rotterdam The Netherlands ini, membeberkan pembangunan yang gencar dilakukan BP Batam merupakan bentuk investasi jangka Panjang bagi generasi ke depan. Dirinya meyakinkan bahwa pembangunan infrastruktur yang massif dibangun BP Batam, hasilnya bukan semata dirasakan hari ini, melainkan akan dapat dinikmati hingga generasi mendatang.
“saat ada pertanyaan apa hasil pembangunan jalan di Batam, investasi apa sih yang datang, pertama kali saya ingin sampaikan bahwa infrastruktur adalah katalisator utama mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Infrastruktur adalah investasi itu sendiri. Ini akan mendorong mobilitas, produktivitas, konektivitas dan akses serta yang paling penting adalah sustainability antargenerasi.” Tutur Enoh.
Tak Berpuas Diri, BP Batam Terima Kritikan Konstruktif
Sementara itu ditemui di ruang kerjanya, Kabiro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menambahkan bahwa pelaksanaan proyek infrastruktur terus mengalami peningkatan dalam 4 tahun terakhir.
"Tercatat pada tahun 2016 hanya 23,61% saja prosentase pengerjaan infrastruktur, kemudian tahun 2018 setelah Bapak Muhammad Rudi memimpin, angka realisasi pembangunan infrastruktur meroket setiap tahunnya hingga puncak pada 2022 sebesar 45,28%." Kata Tuty.
BP Batam juga terus berupaya memberikan pelayanan prima kepada para pelaku usaha. Selain itu, pihaknya juga mengakui upaya promosi BP Batam untuk menarik investasi, juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Baru-baru ini, Pak Menko telah membawa Dubes Amerika dan Kanada langsung ke Batam dalam rangka promosi investasi. Kami amat bersyukur upaya kami dimonitor dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.” Kata Tuty.
Saat ditanya terkait lapangan kerja, Tuty menegaskan pihaknya optimis dengan hadirnya KEK di Batam, akan menjadi stimulus bagi dunia investasi Batam ke depan.
Lokasi KEK Batam Aero Technic diharapkan mampu menarik 12000 unit pesawat dan nilai bisnis US$ 100 milyar pada tahun 2025, serta menghasilkan nilai investasi Rp. 7,29 Triliun hingga tahun 2030 dengan Target tenaga kerja hingga 2030 sebesar 9.976 Orang.
Kemudian, KEK Nongsa Digital park Total Target Investasi Komitmen Hingga 2040 Rp 39,9 Triliun dengan Realisasi Juni 2022 sebesar Rp2,6 Triliun, sehingga diharapkan dapat menyerap Target Penyerapan Tenaga Kerja Hingga 2040 sebesar 16.500 Orang.
McDermott perusahaan USA yang bergerak di bidang platform offshore dan pabrikasi terbesar dan pertama di Batam, pada akhir bulan Agustus lalu mendapatkan Tyra Project seberat 23 ribu ton dan akan dikirimkan ke Denmark. Dengan tenaga kerja mencapai 8.000 pada tahun ini, penyerapan tenaga kerja hingga tahun 2024 diperkirakan akan terus meningkat mencapai 12.000 orang.
“mulai 2019 hingga 2022, laju pertumbuhan ekonomi Batam sangat pesat bahkan lebih tinggi dibandingkan Kepri maupun Nasional. Hal ini menunjukkan kebijakan yang telah diambil di Batam, secara makro menunjukkan efek positif dan dominan. Dan kita harus terus optimis, bahwa angka ini akan terus naik.” Kata Tuty.
Dengan hasil yang telah dicapai BP Batam, Tuty mengatakan pihaknya tak berpuas diri. BP Batam justru membuka diri bagi kritikan dan masukan konstruktif bagi pembangunan Batam.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dan masukan serta kritikan dari masyarakat adalah sebuah kolaborasi demokratis dalam gerak membangun Batam yang lebih baik.
Namun, pihaknya juga berharap kritik tetap dihadirkan sebagai bagian dari masukan yang memberikan solusi alternatif dan solutif bukan pada upaya provokatif yang menghalangi gerakan pembangunan yang dilakukan untuk masyarakat.
“kami dari pemerintah, bersama dengan masyarakat, serta semua stakeholder, mesti bergandengan tangan untuk terus menyukseskan program strategis pembangunan Batam.” Pungkas Tuty.