TRANSKEPRI.COM.BATAM- Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad mendapatkan sambutan yang sangat hangat dari sekitar 1.200 siswa SMA dan SMK sederajat Se-Kota Batam saat membuka acara Ekspresi Indonesia Muda, Pelibatan Pemuda dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme dengan Pitutur Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau di GOR Sekolah Yos Sudarso, Selasa (15/11).
Para siswa tampak antusias menyambut kedatangan Gubernur Ansar yang diawali dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila kemudian bersalaman, berfoto bersama dan diakhiri dengan bernyanyi bersama dengan perwakilan beberapa siswa di depan panggung utama.
Dalam sambutannya Gubernur Ansar mengucapkan terimakasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Riau yang peduli terhadap para pemuda yang menjadi penentu masa depan bangsa.
"Warnanya apa bangsa ini kedepannya tergantung adik-adik yang hadir disini," ujarnya.
Menurut Gubernur Ansar, sebagai Warga Negara Indonesia sudah sepatutnya bersyukur karena negeri yang dicintai ini dilimpahkan berbagai macam bonus demografi yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Diantaranya memiliki hampir 17 ribu pulau, memiliki 1.340 suku bangsa serta merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar urutan ke-5 di dunia.
"Ini adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan ke Indonesia. Maka kewajiban kita adalah untuk menjaga dengan sebaik-baiknya karena kalau tidak kita manfaatkan dengan baik bonus demografi ini maka bisa menjadi bencana demografi yang bisa menghancurkan NKRI sama seperti bangsa-bangsa terdahulu seperti Uni Soviet, Yugoslavia serta Korea, yang tentunya perpecahan tersebut menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi bangsa," jelasnya.
Sebagai bangsa Indonesia, Gubernur Ansar menyebut bahwa negeri ini hingga sekarang aman, tentram dan damai karena diikat oleh ikatan batin yang luar biasa berupa 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
"Begitu juga kita harus bangga sebagai masyarakat Kepulauan Riau karena Provinsi Kepulauan dengan luas lautan 96 persen dan hanya 4 persen daratan, memiliki 2.408 yang 394 pulau diantaranya berpenghuni serta berbatasan langsung dengan vietnam, Kamboja, Singapura dan Malaysia dengan letak yang sangat strategis kerana merupakan salah satu dari 4 choke point jalur perdagangan dunia yaitu selat malaka yaitu salah satu selat perdagangan maritim tersibuk di dunia yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura" kata Gubernur Ansar.
Dengan posisi strategis karena berbatasan dengan banyak negara maka selain keuntungan secara ekonomi, maka patut juga diwaspadai masuknya berbagai pengaruh radikalisme dan terorisme yang mengancam kedaulatan negara.
"Karena kita berbatasan dengan berbagai negara tetangga maka wilayah kita ini merupakan tempat lalu lintas masuknya orang dari negara lain. Oleh karena itu kita wajib waspada agar paham-paham yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa tidak sampai masuk juga ke wilayah kita," pesan Gubernur Ansar.
Gubernur menambahkan, radikalisme dan terorisme merupakan paham yang berbahaya karena bisa memecah belah dan menghancurkan tatanan hidup sebuah bangsa. Oleh karena itu patut dicegah sedini mungkin dengan memberikan pemahaman kepada generasi muda akan ciri-ciri dan bahayanya.
"Paham ini akan mudah masuk pada masyarakat dengan tingkat pemahaman dan pendidikan yang rendah. Oleh karena itu kepada anak-anak saya berpesan selain mengikuti kegiatan seperti ini, juga manfaatkan teknologi yang ada sehingga memberikan nilai tambah yang baik agar terhindar dari bahaya paham radikalisme dan terorisme. Jadilah generasi andalan untuk negara tercinta ini khususnya Kepri" pesannya.
Turut hadir di kesempatan ini Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kepulauan Riau Rizky Faisal, Kepala Dinas Pendidikan Andi Agung, Widyaiswara Ahli Utama Lamidi, Tim Percepatan Pembangunan, Ketua FKPT Kepri Fauzi serta Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat pada BNPT Kolonel CZI Rahmat Suhendro dan Ibu Lulu sebagai Influencer yang hadir sebagai Narasumber.(r)