Jokowi dan Joe Biden
TRANSKEPRI.COM.BALI- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melontarkan pujian kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Biden mengatakan Jokowi telah melakukan pekerjaan yang hebat.
Pujian itu dilontarkan Biden saat membuka sesi III 'Partnership for Global Infrastructure and Investment' Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). Biden memuji Jokowi yang telah pekerjaan hebat di G20.
"You've done a tremendous job by the way. Really. You've done a great job (Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa hebat, ngomong-ngomong. Beneran. Anda telah melakukan pekerjaan yang hebat, red)," kata Biden sambi menoleh ke Jokowi.
Pujian Biden itu pun disambut riuh tepuk tangan para pemimpin negara dan lembaga dunia yang hadir.
KTT G20 dibuka oleh Jokowi pagi ini. Dalam pidatonya, Jokowi meminta anggota G20 bersama-sama mengakhiri perang.
"Being responsible here also means that we must end the war. If the war does not end, it will be difficult for the world to move forward. If the war does not end, it will be difficult for us today responsible for the future of the current generations and future generations (Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak diakhiri, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak diakhiri, akan sulit bagi kita hari ini bertanggungjawab atas masa depan generasi saat ini dan generasi mendatang, red)," kata Jokowi dalam pidatonya, Selasa (15/11/2022).
Jokowi juga meminta semua negara bersatu. Dia meminta anggota G20 tidak membiarkan dunia jatuh lagi ke dalam Perang Dingin.
"We should not divide the world into parts. We must not allow the world fall into another Cold War (Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam Perang Dingin lagi, red)," ujarnya.
Jokowi menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pembukaan KTT G20 ini dihadiri kepala negara anggota G20, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. **