FGD mengangkat tema penanganan aliran keagamaan menyimpang
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indomesia (MUI) Kota Batam menggelar Forum Group Discussion (FGD) tentang Penanganan Aliran Keagamaan Menyimpang di Hotel Asialink Batam (18/10/2022).
FGD ini mengusung tema Penguatan Toleransi sebagai Basis Kebhinekaan Umat di tengah maraknya aliran kepercayaan dan keagamaan dalam masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, IPIM, PMB, BMGQ, para penyuluh Kementerian Agama dan sejumlah ormas lainnya.
Empat orang yang bertindak sebagai narasumber ; Prof. Dr. Chablullah Wibisono, M.M. (Ketua FKUB Kota Batam), Dr. Zulkarnain Umar, M.H.I (Kepala Kemenag Kota Batam), KH. Luqman Rifa'i, S.Ag (Ketua Umum MUI Kota Batam), Riki Saputra (Kasi Intel Kajari Batam).
Ketum MUI Kota Batam, KH. Luqman Rifa'i menegaskan bahwa acara FGD ini diharapkan bisa menumbuhkembangkan toleransi di tengah kebhinekaan aliran keagamaan dan kepercayaan yang ada.
"Dengan deteksi dini terhadap aliran keagamaan dan kepercayaan yang dnilai menyimpang diharapkan ada langkah preventif untuk mencegah konflik umat," ujar Luqman Rifa'i.
Sementara Prof. Dr. Chablullah Wibisono, M.M. menyoroti tentang penyebab tumbuh suburnya aliran Kepercayaan dan Keagamaan yang menyimpang. Salah satunya penyebabnya belum optimalnya dakwah kepada umat. Dakwah belum menyentuh aspek mendasar kebutuhan umat.
Sedangkan Kepala Kemenag Batam, Dr. Zulkarnain Umar, M.H.I lebih menekankan pentingnya moderasi dalam beragama serta toleransi antar umat. Di sisi lain di kesempatan yang sama, Kasat Intel Kajari Batam, Riki Saputra mengemukakan lebih pentingnya langkah preventif daripada kuratif dalam penggalangan aliran kepercayaan dan keagamaan. **