Ilustrasi: Penembakan
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Seorang jurnalis ditembak mati oleh dua pembunuh bayaran di wilayah Montelibano, Kolombia. Jurnalis tersebut di tembak mati gegara menyelidiki kasus tambang ilegal milik seorang senat di negara tersebut.
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/10/2022), pembunuhan itu terjadi setelah Pemerintah Kolombia menarik detail keamanan dari jurnalis tersebut. Padahal, jurnalis tersebut mendapatkan ancaman pembunuhan oleh seseorang.
Jurnalis bernama Rafael Moreno mengarahkan situs berita Voces de Cordoba di kotamadya utara Montelibano. Dia juga dibunuh di lokasi itu pada Minggu (16/10) malam kemarin.
Di halaman Facebook-nya, situs itu menulis 'Mereka selamanya membungkam suara kebenaran'.
"Kami tahu bahwa (Moreno) sedang melakukan beberapa penyelidikan atas pengaduan pidana dan disipliner," kata Yayasan Sosial Cordoberxia, pengawas hak asasi manusia, dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pembunuhan jurnalis tersebut.
Sementara itu, pejabat polisi John Fredy Suarez mengatakan Moreno dibunuh di tempat umum oleh dua pembunuh dengan sepeda motor. Bulan lalu, Moreno mengeluh bahwa pemerintah telah menarik pengawalan keamanan yang ditugaskan kepadanya setelah dia menerima ancaman pembunuhan.
Dia mendapatkan ancaman setelah menyelidiki tuduhan tambang ilegal di tanah milik seorang senator di mana bahan-bahan yang diekstraksi digunakan untuk pekerjaan umum.
Pedro Vaca, pelapor khusus Komisi Antar-Amerika untuk Hak Asasi Manusia untuk kebebasan berekspresi, mengutuk pembunuhan itu di media sosial Twitter.
"Telah dilaporkan bahwa skema perlindungannya ditarik dan ini menekankan tugas untuk menyelidiki dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," katanya.
Otoritas penuntutan Kolombia telah mengumumkan pembentukan tim investigasi khusus.**