Jumlah pengguna aplikasi perpesanan instan, WhatsApp, telah mencapai dua miliar pengguna. Foto/ist
TRANSKEPRI.COM. MENLO PARK - Pada 2014, WhatsApp diakuisisi oleh Facebook dengan nilai hampir USD21,8 miliar. Nilai yang sangat besar bahkan walaupun pada saat itu aplikasi sudah memiliki 500 juta pengguna.
Sekarang tampaknya harga dari WhatsApp bisa mencapai empat kali lipat dibandingkan saat Facebook mengakusisinya. WhatsApp diumumkan telah mencapai tonggak sejarah aplikasi perpesanan dengan meraih 2 (dua) miliar pengguna.
Jumlah pertumbuhan pengguna tersebut sangat mengesankan karena pada 2016 aplikasi memiliki 1 miliar pengguna. Lalu dua tahun kemudian naik menjadi 1,5 miliar pengguna dan hanya dalam waktu satu tahun menggenapkannya menjadi 2 miliar.
Posting blog pengembang menegaskan, WhatsApp menggunakan enkripsi ujung ke ujung secara default dan pesan Anda disimpan di perangkat pengguna. Pesan tidak disimpan ke cloud seperti yang lainnya.
Facebook mengatakan, hal ini yang menjadi alasan utama mengapa orang memilih WhatsApp daripada aplikasi perpesanan lainnya. Keamanan dan privasi adalah prioritas utama layanan.
Bicara keamanan data, baru-baru ini WhatsApp diguncang masalah diretasnya iPhone milik Phone milik pendiri Amazon, Jeff Bezos. Peretasan iPhone milik Bezos dilakukan melalui WhatsApp.
Bezos diketahui menerima pesan WhatsApp yang diduga dikirim oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi. Pesan tersebut berisi sebuah video berukuran 4,22 MB yang mengandung malware. Program jahat tersebut diduga mengakses seluruh data di handset milik Bezos, meskipun video tidak diputar.
Kemudian transmisi data dari ponsel Bos Amazon itu melonjak hingga 29.000% setelah pesan berisi malware diterima. Artinya, sang pengirim malware menyedot data dari ponsel.
Namun, Facebook, induk perusahaan WhatsApp rupanya enggan disalahkan atas kejadian itu. Tanpa menyebutnya secara gamblang, pihak Facebook menyindir bahwa kesalahan ada di tangan sang pembuat OS perangkat (iPhone). (ssb)