Tanpa Pengaruh Marquez, Tim Honda Enggak Ada Apa-Apa

Jumat, 14 Februari 2020

Ciabatti menambahkan Marquez merupakan salah satu pembalap yang paling fenomenal di kelas 1000cc. Sejak kehadirannya di MotoGP pada 2013, dia berhasil mengantongi enam gelar juara dunia.

TRANSKEPRI.COM. BOLOGNA - Setahun lalu, tim Ducati berhasil menempatkan empat pembalapnya pada posisi teratas (Danilo Petrucci, Bagnaia, Jack Miller, dan Andrea Dovizioso) selama menjalani pengujian resmi pertama MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati Corse, saat itu tampak percaya diri tentang peluang memenangkan gelar MotoGP lantaran performa Marc Marquez tidak dalam kondisi prima.

Ciabatti mengharapkan bahwa pembalapnya bakal memberikan hasil terbaik pada tiga balapan awal. Tapi takdir berkata lain. Pada balapan pembuka MotoGP di Qatar, Dovizioso sukses berdiri gagah di podium pertama.

Namun performa itu tak mampu dipertahankan pada seri berikutnya di Argentina, Austin, Jerez, dan Le Mans. Sebab, tidak ada pembalap Ducati yang berhasil nangkring di podium pertama.

Hal ini tak lepas dari penampilan ciamik Marquez pada lima balapan pembuka. "Seperti yang sering terjadi, saya harus menekankan bahwa kami bersaing dengan pembalap yang luar biasa seperti Marquez dan tim yang sangat kuat. Tanpa mengurangi rasa hormat pada Puig, tanpa Marquez Honda tidak akan mendapatkan hasil yang sama hingga hari ini," tegas Ciabatti dikutip dari Speedweek, Kamis (13/2/2020).

Ciabatti menambahkan Marquez merupakan salah satu pembalap yang paling fenomenal di kelas 1000cc. Sejak kehadirannya di MotoGP pada 2013, dia berhasil mengantongi enam gelar juara dunia.

"Tahun lalu kami kompetitif. Dovi memenangkan dua balapan, Petrucci satu. Kami adalah satu-satunya tim yang mampu membawa dua pembalap meraih kemenangan. Kami bisa memenangkan setidaknya satu GP, misalnya di Catalunya atau Silverstone di mana Dovi jatuh tanpa kesalahan kita sendiri."

"Kegagalan itulah yang membuat perburuan gelar semakin sulit. Tetapi jika Anda memiliki lawan seperti Marquez yang menyelesaikan pertama atau kedua dalam 18 dari 19 Grand Prix, Anda tidak akan menemukan banyak peluang. Maka tugas Anda akan sangat sulit," sambung Ciabatti.

Kendati demikian, Ciabatti menekankan bahwa pihaknya harus melihat dari sisi yang positif. "Kami adalah runner-up tiga kali berturut-turut. Semua produsen lain ada di belakang kami. Kami memiliki produsen motor terbesar di dunia dan pembalap paling berbakat dalam beberapa tahun terakhir. Jadi kita bisa bangga dengan kesuksesan kita, tetapi kita tidak harus puas. Kita bisa bangga karena kita tahu kita telah melakukan pekerjaan dengan baik. Dan kami sadar bahwa kami bertarung melawan raksasa Honda dan juga melawan alien. Dia mengubah gaya mengemudi dan menaikkan level dalam kategori ini untuk semua orang," pungkas Ciabatti. (ssb)