Ilustrasi: Gempa
TRANSKEPRI.COM.PADANG- Tiga gempa bumi susulan kembali mengguncang Mentawai, Sumatera Barat pada Senin (29/8). Dengan demikian, total gempa terjadi sebanyak 10 kali yang tercatat oleh BMKG.
Hingga pukul 20:10 WIB, jumlah gempa bumi yang terjadi di Mentawai sebanyak sepuluh kali yang berasal dari titik yang sama.
Tiga gempa susulan terjadi dengan kurun waktu tidak sampai 30 menit secara berturut-turut, yaitu pada pukul 19:35 WIB dengan magnitudo 3,9, kemudian sembilan menit setelah itu bermagnitudo 4,8 dan terakhir terjadi pada pukul 20:10 dengan magnitudo 3,7.
Menurut laman BMKG, hingga saat ini gempa yang berasal dari satu titik tersebut, yaitu Desa Simalagi Pulau Siberut tidak berpotensi tsunami. Namun, pendapat berbeda berasal dari Pakar Gempa Kota Padang, Ade Edward.
Ia mengatakan gempa yang menimbulkan seperti efek bandul tersebut dapat mengecoh siapapun yang merasakannya, karena selama ini jenis gempa ayunan tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hati hati, gempa tipe mengayun lambat ini mengecoh karena tidak berbunyi tidak bergetar. Kalau lagi tidur dijamin tidak akan bisa merasakannya, tahu-tahu bisa datang saja tsunaminya," jelasnya.
Dia lalu mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan tsunami agar memasang beberapa alat sederhana sebagai penanda gempa, terutama ketika sedang tidur.
"Misalnya galon air kosong diletakkan secara terbalik di atas meja, sehingga apabila terjadi gempa, galon akan jatuh ke lantai dan menimbulkan suara yang cukup keras," jelasnya. (tm)