Ilustrasi: Penyekapan
TRANSKEPRI.COM.MEDAN- DS, mama muda yang tinggal di Kecamatan Percut Seituan, Sumatera Utara ditelanjangi dan diperkosa perampok, setelah lehernya ditodong pisau oleh pelaku.
Menurut mama muda ini, dirinya ditelanjangi dan diperkosa perampok dengan kondisi leher ditodong pisau pada Sabtu (6/8/2022) dinihari kemarin.
Saat mama muda ini ditelanjangi dan disetubuhi perampok, kebetulan suami dan anaknya tidak ada di rumah.
Menurut cerita DS, dia ditlanjangi dan disetubuhi perampok di kamar mandi.
Ceritanya, sebelum kejadian, rumah korban dalam keadaan sepi.
Kala itu, anaknya yang pertama tengah mengurus mertuanya yang sakit.
Anak keduanya berada di pesantren.
Sementara sang suami, bekerja di luar kota.
Sebelum DS ditelanjangi dan disetubuhi perampok, wanita berusia 34 tahun itu tidur sendirian di kamarnya.
Di tengah malam, DS tersentak, karena mendengar suara berisik dari luar kamarnya.
Karena penasaran, DS bangkit dan keluar dari kamar.
Begitu kaki melangkah keluar kamar, muncul seorang pria tak dikenal tengah memegang pisau.
Pria itu kemudian menodongkan pisau ke leher DS.
Dalam kondisi ketakutan, tubuh DS mematung.
DS tak berani bergerak, apalagi bicara karena syok.
"Saya kemudian dibawa ke kamar," kata DS.
Di dalam kamar, DS dipaksa mengambil semua barang berharga.
Pelaku juga membuka pakaian, dan selanjutnya memaksa korban masuk ke kamar mandi.
Di kamar mandi ini pula, korban ditelanjangi dan disetubuhi.
Korban sempat diancam agar tidak berteriak.
Mau tak mau, korban menuruti apa yang diminta pelaku dalam kondisi leher ditempel pisau.
"Tangan saya diikat ke belakang. Mulut saya juga dibungkam," kata DS.
Setelah perampok menodai korban, pelaku kemudian meminta kunci pintu depan rumah korban.
Korban dibawa oleh pelaku ke luar dari kamar mandi.
"Setelah dikerjai (dicabuli) sama dia di kamar mandi, langsung dia minta kunci depan, baru dia buka pintu. Tapi tetap di posisi yang sama, tetap pisau di leher dan mulut di bungkam," ungkapnya.
Kemudian, korban menyerahkan kunci pintu depan kepada pelaku.
Pelaku pun membuka pintu depan rumah korban.
"Setelah itu dibawa lagi ke kamar mandi, diikat kaki ku, di ikat mulut ku, habis itu dia bilang jangan kemana-mana, 20 menit lagi dia balik lagi," tuturnya.
Pelaku kemudian kembali menyekap korban di kamar mandi, lalu ia melarikan diri dengan membawa hasil curiannya, seperti handphone, emas, satu STNK mobil, 2 STNK sepeda motor, uang, ATM dan satu unit sepeda motor Scoopy.
"Keluar dia (pelaku) dari kamar mandi, lama dia entah apa yang di cari nya lagi, nggak tau lah kan posisi di kamar mandi, terus nggak lama dia kabur bawak Sepeda Motor Scoopy," tuturnya.
DS mengungkapkan, saat disekap di kamar mandi dalam keadaan tangan, kaki dan mulut terikat.
Dirinya berusaha melepaskan ikatan tersebut.
Setelah berhasil, dalam keadaan tanpa busana korban langsung berlari ke luar rumah dan meminta pertolongan kepada para tetangga.
"Aku berusaha untuk melepas ikatan di kaki, Alhamdulillah bisa lepas ikatannya. Terus lari minta pertolongan, dalam keadaan telanjang bulat, yang penting aku selamat nggak peduli lagi," bebernya.
Setelah itu, ia diantar oleh tetangganya mendatangi kantor polisi untuk membuat laporan atas peristiwa tersebut.
"Di rumah sendirian, anak satu ngurusin mertua dan anak yang kecil di pondok pesantren, suami kerja di luar kota. Sudah melapor, awalnya ke Polsek Percut Seituan lalu di Polresta Medan," ujarnya. (tm)